A. Pengertian dan Kegunaan
Metode
ini merupakan suatu cara mengumpulkan data yang menghasilkan catatan-catatan
penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga diperoleh data
yang lengkap sah dan bukan berdasarkan perkiraan. Menyusun format dokumentasi
atau “form dokumentasi/form pencatatan dokumen”, dibandingkan dengan alat atau
instrumen pengumpulan data lainnya, dapat dikatakan lebih mudah. Sebab dalam
membuat dokumentasi, peneliti tinggal membuat “blanko” yang sesuai dengan guna
tempat memasukkan atau memindahkan data relevan dari sesuatu sumber/dokumen.
Guba
dan Lincoln(1981:228) mendefinisikan dokumen dan record sebagai berikut :
record adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau
lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting dan
dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film.
Dokumen
dan record digunakan untuk penelitian, menurut Guba dan Lincoln (1981:232-235),
karena alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan seperti berikut :
1. Dokumen
dan record digunakan karena merupakan sumber yang stabil, kaya dan mendorong
2. Berguna
sebagai bukti untuk pengujian
3. Keduanya
berguna dan sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya ilmiah
4. Record
rsurat pribai anaelatif murah dan tidak sukar diperoleh, tetapi dokumen harus
dicari dan ditemukan
5. Keduanya
tidak reaktif sehinggatidak sukar ditemukan dengan teknik kajian isi
6. Hasil
pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan
terhadap sesuatu yang diselediki.
Apabila
dilihat dari sumberya data dokumentasi bisa dibedakan menjadi beberapa jenis :
1. Catatan
resmi, misalnya jumlah pemilikan tanah dari badan pertanahan
2. Dokumen-dokumen
ekspresif, misalnya biografi, autobiografi, surat-surat pribadi dan buku harian
3. Laporan
media masa
Adapun
kebaikan menggunakan metode dokumentasi sebagai alat pengumpul data sebagai
berikut :
1. Lebih
hemat tenaga, waktu dan biaya, karena biasanya sudah tersusun dengan baik
2. Peneliti
mengambil data dari peristiwa yang lalu
3. Tidak
ada kesangsian masalah lupa
4. Lebih
mudah mengadakn pengecekkan
Namun metode
dokumentasi juga memiliki kelemahan yaitu bila ada kekurangan data sukar untuk
melengkapi karena suatu peristiwa tidak akan terulang lagi dalam keadaan dan
peistiwa yang sama.
B. Dokumen Pribadi
Dokumen
pribadi adalah catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang
tindakan, pengalaman dan kepercayaan. Macam-macam dokumen pribadi yaitu :
1. Buku
harian
Buku
harian yang bermanfaat ialah buku harian yang ditulis dengan memberi tanggapan
tentang peristiwa-peristiwa disekitar penulis.
2. Surat
pribadi
Surat
pribadi antara seseorang dengan anggota keluarganya dapat dimanfaatkan pula
oleh peneliti. Hal itu bisa bermanfaat mengungkapkan hubungan sosial seseorang.
3. Autobiografi
Autobiografi
banyak ditulis oleh orang-orang tertentu seperti guru atau pendidik terkenal,
pemimpin masyarakat, ahli, bahkan orang biasa pun ada yang menulis. Ada
macam-macam maksud dan tujuan menulis autobiografi antaralain senang menulis,
mencari popularitas dan kesenangan akan sastra.
4. Dokumen
resmi
Dokumen
resmi terbagi 2 yaitu dokumen internal yang berupa memo, pengumuman, interaksi,
aturan suatu lembaga masyarakat tertentu yang digunakan dalam kalangan sendiri.
Dokumen eksternal berisi bahan-bahn informasi yang dihasilkan oleh lembaga
sosial, misalnya majalah, buletin, pernyataan dan berita yang disiarka oleh
media massa.
C. Kajian Isi
Bebrapa
definisi dikemukakan untuk memberikan gambaran tentang konsep kajian isi yaitu
:
1. Barelson
(1954, dalam Guba dan Lincoln, 1981:21) kajian isi yaitu sebagai teknik
penelitian untuk keperluan mendeskripsikan secara objektif, sistematis, dan
kuantitatif tentang manipestasi komunikasi.
2. Weber
(1985:9) menyatakan bahwa kajian isi adalah metodelogi penelitian yang
memanfaatkan seperangkat prosedur untuk untuk menarik kesimpulan yang sahih
dari sebuah buku atau dokumen.
3. Krippendorff
(1980:21) bahwa kajian isi adalah teknik penelitian yang dimanfaatkan untuk
menarik kesimpulan yang replikatif dan sahih dari data atas dasar konteksnya
4. Holsti(1969,
dalam Guba dan Lincoln, 1981:240)kajian isi adalah teknik apapun yang digunakan
untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan dan
dilakukan secara objektif dan sistematis.
Ciri-ciri
kajian isi ada lima yaitu :
1. Hal
yang paling penting ialah proses mengikuti aturan. Setiap langkah dilkukan atas
dasar aturan dan prosedur secara eksplisit.
2. Kajian
isi adalah proses sistematis. Hal ini berarti dalamrangka pembentukan kategori
sehingga memasukkan dan mengeluarkan kategori dilakukan atas dasar aturan yang
relevan dan teoritis.
3. Kajian
isi merupakn proses yng diarahkan untuk menggeneralisasi.
4. Kajian
isi mempersoalkan isi yang termanifestasikan.
5. Kajian
isi lebih menekankan analisis secara kuantitatif, namun hal itu dapat pula
dilakukan secara analisis kualitatif.
Kategorisasi
merupakan langkah yang penting sekali dan harus mengikuti aturan-aturan
tertentu. Ada 5 aturan yang ada yaitu :
1. Kategori
harus berkaitan dengan tujuan penelitian
2. Kategori
itu harus tuntas artinya setiap data dapat ditempatkan pada salah satu
kategorinya.
3. Kategori
harus tidak saling bergantung artinya tidak boleh ada satupun isi data yang
bisa masuk kedalam dari kategori.
4. Kategori
harus bebas pemasukan data dengan cara apapun tidak boleh mempengaruhi
klasifikasi data lainnya
5. Kategori
harus diperoleh atas dasar prinsipklasifikasi tunggall.
Archival
data yang digali dari dinas PU Pengairan
1. Berbagai
surat peringatan yang ditujukan kepada masyarakat stren
2. Hasil
tim kajian teknis rencana debit banjir.
3. Berbagai
aturan daerah yang mengatur stren
4. Sejarah
masyarakat stren
5. Berbgai
foto dokumentasi
6. Berbgai
kliping gerakan masyarakat stren
Focus
Group Discussion
Focus
Group Discussion disebut juga group interview yang tergolong wawancara terfokus
dan terstruktur. Minichielo (1990:10) mengemukakan wawancara jenis ini
menggunakan panduan diskusi tersusun dari bberapa topik tetapi urutan peryataan
tidak disusun secara kaku, melainkan fleksibel.
Kruegger(1988:29)
dan Hoed (1995:6) menyatakan bahwa pelaksanaan FGD tidak bertujuan mencari
consensus tidak mencari pemecahan masalah dan tidak bertujuan memberikan
rekomendasi atau membuat keputusan. FGD menurut Bungi (2000:177) adalah suatu
teknik pengumpulan data yang umunya dilakukan pada penelitian kualitatif.
FGD
dibangun berdasarkan asumsi :
1. Keterbatasan
individu selalu tersembunyi pada ketidaktahuan kelemahan pribadi
2. Masing-masing
anggota kelompok saling memberikan pengetahuan satu dengan lainnya dalam
pergaulan kelompok
3. Setiap
individu selalu dikontrol oleh individu lainnya
4. Kelemahan
subjektif terletak pada kelemahan individu yang sulit dikontrol oleh individu
lainnya.
5. Intersubjektif
selalu mendekati kebenaran yang terbaik.
Fokus
FGD adalah fenomena yang dirsakan orang atau pemunculannya dilakukan oleh orang
banyak atau melibatkan banyak orang. Pertimbangan menentukan siapa yang
terlibat dalam FGD berkaitan dengan beberapa hal yaitu :
1. Keahlian
atau kepakaran seseorang dalam kasus yang akan disikusikan
2. Pengalaman
praktis dan kepedulian terhadap fokus masalah
3. Pribadi
terlibat pada fokus masalah
4. Tokoh
otoritas terhadap kasus yang didiskusikan
5. Masyarakat
awam yang tidak tahu menahu dengan masalah tersebut namun ikut merasakan
persoalan yang sebenarya
Kriteria
anggota yang dipaparkan ole Bungin(2003:179) sebagai berikut :
1. Memiliki
keahlian atau kepakaran dalam kasus yang kan didiskusikan
2. Memiliki
pengalaman praktisi dan kepedulian terhdap fokus masalah
Tahapan
analisis dilakukan oleh peneliti berdasarkan transkip FGD yang telah dibuat.
Pada tahap analisis, FGD memiliki kesamaan dengan analisis isi, dalam arti
metode ini memilki langkah-langkah dimaksud adalah :
1. Melakukan
coding terhadap sikap, pendapat peserta yang memilki kesamaan
2. Menentukankesamaan
sikap dan pendapat terhadap konteks yang berbeda
3. Menentukan
persamaan istilah yang digunkan, termasuk perbedaan pendapat terhadap istilah
yang sama
4. Melakukan
klasifikasi dan kategorisasi terhadap sikap dan pendapat peserta
5. Mencari
hubungan diantara masing-masing kategorisasi yang ada untuk menentukan bentuk
bangunan hasil diskusi atau sikap adan pendapat kelompok terhadap masalah yang
didiskusikan
6. Menyiapkan
draf laporan FGD untuk didiskusikan pada kelompok yang lebih besar untuk
mendapatkan masukan lebih luas, sebelum diseminarkan dalam foum ilmiah.
0 komentar:
Posting Komentar