Jumat, 18 Mei 2012

penelitian kualitatif ttg dokumentasi


A.  Pengertian dan Kegunaan
Metode ini merupakan suatu cara mengumpulkan data yang menghasilkan catatan-catatan penting yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, sehingga diperoleh data yang lengkap sah dan bukan berdasarkan perkiraan. Menyusun format dokumentasi atau “form dokumentasi/form pencatatan dokumen”, dibandingkan dengan alat atau instrumen pengumpulan data lainnya, dapat dikatakan lebih mudah. Sebab dalam membuat dokumentasi, peneliti tinggal membuat “blanko” yang sesuai dengan guna tempat memasukkan atau memindahkan data relevan dari sesuatu sumber/dokumen.
Guba dan Lincoln(1981:228) mendefinisikan dokumen dan record sebagai berikut : record adalah setiap pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujian suatu peristiwa atau menyajikan akunting dan dokumen adalah setiap bahan tertulis ataupun film.
Dokumen dan record digunakan untuk penelitian, menurut Guba dan Lincoln (1981:232-235), karena alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan seperti berikut :
1.      Dokumen dan record digunakan karena merupakan sumber yang stabil, kaya dan mendorong
2.      Berguna sebagai bukti untuk pengujian
3.      Keduanya berguna dan sesuai dengan penelitian kualitatif karena sifatnya ilmiah
4.      Record rsurat pribai anaelatif murah dan tidak sukar diperoleh, tetapi dokumen harus dicari dan ditemukan
5.      Keduanya tidak reaktif sehinggatidak sukar ditemukan dengan teknik kajian isi
6.      Hasil pengkajian isi akan membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan terhadap sesuatu yang diselediki.

Apabila dilihat dari sumberya data dokumentasi bisa dibedakan menjadi beberapa jenis :
1.      Catatan resmi, misalnya jumlah pemilikan tanah dari badan pertanahan
2.      Dokumen-dokumen ekspresif, misalnya biografi, autobiografi, surat-surat pribadi dan buku harian
3.      Laporan media masa
Adapun kebaikan menggunakan metode dokumentasi sebagai alat pengumpul data sebagai berikut :
1.      Lebih hemat tenaga, waktu dan biaya, karena biasanya sudah tersusun dengan baik
2.      Peneliti mengambil data dari peristiwa yang lalu
3.      Tidak ada kesangsian masalah lupa
4.      Lebih mudah mengadakn pengecekkan
Namun metode dokumentasi juga memiliki kelemahan yaitu bila ada kekurangan data sukar untuk melengkapi karena suatu peristiwa tidak akan terulang lagi dalam keadaan dan peistiwa yang sama.
B.  Dokumen Pribadi
Dokumen pribadi adalah catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan, pengalaman dan kepercayaan. Macam-macam dokumen pribadi yaitu :
1.      Buku harian
Buku harian yang bermanfaat ialah buku harian yang ditulis dengan memberi tanggapan tentang peristiwa-peristiwa disekitar penulis.
2.      Surat pribadi
Surat pribadi antara seseorang dengan anggota keluarganya dapat dimanfaatkan pula oleh peneliti. Hal itu bisa bermanfaat mengungkapkan hubungan sosial seseorang.
3.      Autobiografi
Autobiografi banyak ditulis oleh orang-orang tertentu seperti guru atau pendidik terkenal, pemimpin masyarakat, ahli, bahkan orang biasa pun ada yang menulis. Ada macam-macam maksud dan tujuan menulis autobiografi antaralain senang menulis, mencari popularitas dan kesenangan akan sastra.
4.      Dokumen resmi
Dokumen resmi terbagi 2 yaitu dokumen internal yang berupa memo, pengumuman, interaksi, aturan suatu lembaga masyarakat tertentu yang digunakan dalam kalangan sendiri. Dokumen eksternal berisi bahan-bahn informasi yang dihasilkan oleh lembaga sosial, misalnya majalah, buletin, pernyataan dan berita yang disiarka oleh media massa.
C.   Kajian Isi
Bebrapa definisi dikemukakan untuk memberikan gambaran tentang konsep kajian isi yaitu :
1.      Barelson (1954, dalam Guba dan Lincoln, 1981:21) kajian isi yaitu sebagai teknik penelitian untuk keperluan mendeskripsikan secara objektif, sistematis, dan kuantitatif tentang manipestasi komunikasi.
2.      Weber (1985:9) menyatakan bahwa kajian isi adalah metodelogi penelitian yang memanfaatkan seperangkat prosedur untuk untuk menarik kesimpulan yang sahih dari sebuah buku atau dokumen.
3.      Krippendorff (1980:21) bahwa kajian isi adalah teknik penelitian yang dimanfaatkan untuk menarik kesimpulan yang replikatif dan sahih dari data atas dasar konteksnya
4.      Holsti(1969, dalam Guba dan Lincoln, 1981:240)kajian isi adalah teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan dan dilakukan secara objektif dan sistematis.
Ciri-ciri kajian isi ada lima yaitu :
1.      Hal yang paling penting ialah proses mengikuti aturan. Setiap langkah dilkukan atas dasar aturan dan prosedur secara eksplisit.
2.      Kajian isi adalah proses sistematis. Hal ini berarti dalamrangka pembentukan kategori sehingga memasukkan dan mengeluarkan kategori dilakukan atas dasar aturan yang relevan dan teoritis.
3.      Kajian isi merupakn proses yng diarahkan untuk menggeneralisasi.
4.      Kajian isi mempersoalkan isi yang termanifestasikan.
5.      Kajian isi lebih menekankan analisis secara kuantitatif, namun hal itu dapat pula dilakukan secara analisis kualitatif.
Kategorisasi merupakan langkah yang penting sekali dan harus mengikuti aturan-aturan tertentu. Ada 5 aturan yang ada yaitu :
1.      Kategori harus berkaitan dengan tujuan penelitian
2.      Kategori itu harus tuntas artinya setiap data dapat ditempatkan pada salah satu kategorinya.
3.      Kategori harus tidak saling bergantung artinya tidak boleh ada satupun isi data yang bisa masuk kedalam dari kategori.
4.      Kategori harus bebas pemasukan data dengan cara apapun tidak boleh mempengaruhi klasifikasi data lainnya
5.      Kategori harus diperoleh atas dasar prinsipklasifikasi tunggall.
Archival data yang digali dari dinas PU Pengairan
1.      Berbagai surat peringatan yang ditujukan kepada masyarakat stren
2.      Hasil tim kajian teknis rencana debit banjir.
3.      Berbagai aturan daerah yang mengatur stren
4.      Sejarah masyarakat stren
5.      Berbgai foto dokumentasi
6.      Berbgai kliping gerakan masyarakat stren



Focus Group Discussion
Focus Group Discussion disebut juga group interview yang tergolong wawancara terfokus dan terstruktur. Minichielo (1990:10) mengemukakan wawancara jenis ini menggunakan panduan diskusi tersusun dari bberapa topik tetapi urutan peryataan tidak disusun secara kaku, melainkan fleksibel.
Kruegger(1988:29) dan Hoed (1995:6) menyatakan bahwa pelaksanaan FGD tidak bertujuan mencari consensus tidak mencari pemecahan masalah dan tidak bertujuan memberikan rekomendasi atau membuat keputusan. FGD menurut Bungi (2000:177) adalah suatu teknik pengumpulan data yang umunya dilakukan pada penelitian kualitatif.
FGD dibangun berdasarkan asumsi :
1.      Keterbatasan individu selalu tersembunyi pada ketidaktahuan kelemahan pribadi
2.      Masing-masing anggota kelompok saling memberikan pengetahuan satu dengan lainnya dalam pergaulan kelompok
3.      Setiap individu selalu dikontrol oleh individu lainnya
4.      Kelemahan subjektif terletak pada kelemahan individu yang sulit dikontrol oleh individu lainnya.
5.      Intersubjektif selalu mendekati kebenaran yang terbaik.


Fokus FGD adalah fenomena yang dirsakan orang atau pemunculannya dilakukan oleh orang banyak atau melibatkan banyak orang. Pertimbangan menentukan siapa yang terlibat dalam FGD berkaitan dengan beberapa hal yaitu :
1.      Keahlian atau kepakaran seseorang dalam kasus yang akan disikusikan
2.      Pengalaman praktis dan kepedulian terhadap fokus masalah
3.      Pribadi terlibat pada fokus masalah
4.      Tokoh otoritas terhadap kasus yang didiskusikan
5.      Masyarakat awam yang tidak tahu menahu dengan masalah tersebut namun ikut merasakan persoalan yang sebenarya
Kriteria anggota yang dipaparkan ole Bungin(2003:179) sebagai berikut :
1.      Memiliki keahlian atau kepakaran dalam kasus yang kan didiskusikan
2.      Memiliki pengalaman praktisi dan kepedulian terhdap fokus masalah
Tahapan analisis dilakukan oleh peneliti berdasarkan transkip FGD yang telah dibuat. Pada tahap analisis, FGD memiliki kesamaan dengan analisis isi, dalam arti metode ini memilki langkah-langkah dimaksud adalah :
1.      Melakukan coding terhadap sikap, pendapat peserta yang memilki kesamaan
2.      Menentukankesamaan sikap dan pendapat terhadap konteks yang berbeda
3.      Menentukan persamaan istilah yang digunkan, termasuk perbedaan pendapat terhadap istilah yang sama
4.      Melakukan klasifikasi dan kategorisasi terhadap sikap dan pendapat peserta
5.      Mencari hubungan diantara masing-masing kategorisasi yang ada untuk menentukan bentuk bangunan hasil diskusi atau sikap adan pendapat kelompok terhadap masalah yang didiskusikan
6.      Menyiapkan draf laporan FGD untuk didiskusikan pada kelompok yang lebih besar untuk mendapatkan masukan lebih luas, sebelum diseminarkan dalam foum ilmiah.

0 komentar: