MODEL-MODEL ANALISIS DATA
KUALITATIF
1.Rancangan Penelitian
Kualitatif
Penggunaan
rancangan ini harus sesuai dengan fokus penelitian yang hendak dikaji.
Rancangan penelitian kualitatif yang paling populer digunakan adalah pendekatan
kualitatif presfektif, etnografi, grounded research, fenomenologi,
etnnometodologi, interaksi simbolik, analisis wacana ( discourse anlysis ),
dramatudi, dan lain - lain
2.Model-Model Analisis
Data Kualitatif
a. Analisis data
kualitatif yang dikembangkan Srtaus dan
corbin
Untuk
menyajikan data agar lebih bermakna dan mudah dipahami, langkah analisis data
dapat meminjam proses analisis data kualitatif yang dikembangkan straus dan
corbin ( 2003 ).
Ada
tiga langkah besar dalam melakukan analisis data kualitatif menurut straus dan
corbin :
1. Open
Coding
2. Axial
Coding
3. Selective
Coding
b. analisis data
kualitatif yamg dikembangkan Miller dan Huberman
Pada
prinsipnya analisis data kualitatif dilakukan bersamaan dengan proses
pengumpulan data. Teknik analisis yangdilakukan mencakup tiga hal yaitu:
1. Reduksi
data
Reduksi
data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, pengabstraksian dan
pentgransformasian data kasar dari lapangan.
2. Penyajian
data
Penyajian
data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan untuk
menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan.
3. Menarik
kesimpulan ( verifikasi )
Menarik
kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh.
Kesimpulan – kesimpulan juga diferifikasi selama penmelitian berlangsung.
c. analisis kualitatif
( analisis domaian, taksonomi, komponen – komponesial ) dari Spradley
Analisis
ini pada prinsipnya tidak berbeda jauh dengan penelitian kualitatif lainnya,
yaitu suatu analisis data yang dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan
data. Analisis ini pertama kalio dikembangkan oleh Spradley 1997.
Analisis
taksonomi digunakan untuk menciptakan suatu taksonomi yang mengikhtisarkan
berbagai sebab rendah dan tingginya tindakan informan.
Analisis
komponen digunakan untuk mencarai secara sistematis atribut – atribut dan
komponen – komponen yang berkaitan dengan sebab – sebab tersebut diatas.
Analisis
tema digunakan untuk menemukantema – tema yang muncul selama proses penelitian berlangsung,
baik tema – tema yang bersifat eksplisit maupun implisit
d. analisis data
kualitatif perspektif fenomenologi yang dikembangkan Bogdan dan Taylor
Secara aplikatif Bogdan dan Taylor
memberi arahan bagaimana penelitian secara fenomelogi dilakukan. Menurut mereka
metode penelitian secara fenomenologi meliputi tiga tahap yaitu : tahap
pralapangan, tahap di lapangan dan tahap analisis data.
e. analisi fenomenologi
yang dikembangkan Moustakas ( Basrowi, 2003 )
Langkah – langkah analisis data
sebagaimana Bogdan dan Tayulor jelaskan diatas, apabila dibandingkan dengan
metode analisis yang digunakan Moustakas dalam bukunya yang berjudul
Phenomenological Recearch Methods adalah sebagai berikut :
Secara
garis besar Moustakas ( 1994 : 84 – 102 ) menyarankan empat langkah yang harus
dilakukan dalam penelitian fenomenologi
yaitu : ephoce ( mengurung data – data penting yang diperoleh tanpa mempercayai
terlebih dahulu ), redukasi fenomologi, variasi imnajinasi, dan sintesis makna
dan esensi.
f. analisis fenomologi
yang dikembangkan Berger dan Luckman
Penelitian
dengan menggunakan pendekatan phemenology, diharapkan dapat membantu dalam :
1.
Pengamtan
2.
Imajinasi ( berpikir secara abstrak )
3.
Menghayati fenomena lapangan penelitian
Penggunaan
metode fenomenologi membutiuhkan kesungguhan dalam pengamatan, empati,
abstraksi dan daya interpretasi melalui verstehen, dengan implikasi metodologi
:
1. Memusatkan
perhatian observasi dan kajian pada praktik sosial dari fenomena yang terjadi.
2. Menggali
lebih dalam berbagai aspek dan struktural
maupun kultural yang ada, dan
3. Memanfaatkan
semaksimal mungkin data triangulasi maupun
investigor triangulasi ( Waters, 1994 )
3.Pengolahan Data Tahap
Pascakerja Lapangan
Proes
pengolahan data secara fenomologi, pada dasarnya tidak bisa dpisahkan dengan
proses pengamatan partisipan dan wawamcara mendalam di lingkungan subjek. Menurut Bogdan dan Taylor ( 1993 : 137 )
proses analisis data adalah teknik – teknik yang dapat digunakan untuk
memberikan arti kepada beratus – ratus atau bahkan berlibur – libur, lembar
catatan lapangan, transkip wawancara dan komentar peniliti. Lebih tepatnmya,
analisis data adalah proses yang memerlukan usaha untuk secara formal
mengidentifikasi tema – tema dan menyusun hipotesis – hipotesis ( gagasan –
gagasan ) yang ditampilkan oleh data, serta upaya untuk menunjukkan bahwa tema
dan hipotesis tersebut di dukung oleh data.
Hipotesis
yang dimaksud Bogdan dan Taylor adalah pernyataan yang bersifat proposisi, baik
yang sederhana maupun yang kopmpleks. Tujuan penyusunan hipotesis dilapangan
adalah agar peniliti peka terhadap sikap perilaku di dalam lingkungan
penelitian dan sifat interaksi sosial secara umum, sekaligus unmtuk membantu
peneliti memahami gejala yang sebelumnya tidak dimengerti.
a. Memulai
Melakukan Analisis
b. Merncari
Tema dan Merumuskan Hipotesis
c. Bekerja
dengan Hipotesis
4.Metode Pengumpulan
Data Secara Fenomenologi
Selama
dilapangan peneliti memposisikan diri sebagai
human instrument yang tinggal dilapangan. Dalam Prosess pengumuplan
hingga analisis data secara fenomenologi terdapat tiga proses reduksi. Yaitu
reduksi fenomenologi, reduksi eidetis dan transendetal.
Reduksi
memilki tiga segi, yakni meliputi reduksi fenomologis, reduksi eidetis, reduksi
transendental yang dalam penggunaannya masing – masing memiliki nilai
operasionalk yang berbeda.
1. Reduksi
fenomologis adalah suatu usaha mendeskripsikan pengalaman manusia dan untuk
menyatakan suatu perwujudan subjek di dunia.
2. Reduksi
eidetis adalah menenmukan keseluruhan hakiki yang mendasar dan mendalam dari
fenomena, yang oleh para fenomenolog disebut eidos.
3. Reduksi
transendental, yaitu langkah reduksi yang berusaha memilah hakikat yang masih
bersifat empiris menjadi hakikat yang murni.
b.
Penarikan proposisi
Dalam melakukan analisis data secara
fenomologi, Dimyati ( 2001 : 81 ) menyarankan langkah – langkah berikut :
1. Mengkategorikan
antara sebjek penelitian dan informan penelitian
2. Menguji
kejujuran aktor dengan cara menguji keakuratan data dari aktor yang satu dengan
yang lainnya.
3. Mencari
norma atau nilai yang melatarbelakangi perilaku serta tujuan aktor dalam melakuakn
tindakan.
4. Melakukan
reduksi.
Hal
– hal yang direduksi meliputi data hasil pengamatan dan data hasil wawancara. Tahapan
mereduksi data meliputi langkah – langkah sebagai berikut :
a. Proses
selecting dan focusing
b. Simplifying
c. Abstracting
d. Transforming
5. Mengelompokkan
hal – hal yang serupa menjadi kelompok satu , kelompok dua, kelompok tiga dan
seterusnya.
6. Membuat
rumusan proposisi yang terikat dengan prisnip logika, kemudian mengangkatnya
sebagai temuan penelitian.
7. Mengkaji
secaraberulang – ulang terhadap data yang ada, pengelompokkan data yang
terbentuk, dan proposisi yang telah dirumuskan
8. Melaporkan
hasil penelitian lengkap, dengan temuan baru yang berbeda dari temuan yang
sudah ada.
5.Contoh Analisis Kualitatif dengan
Metode Spradlay
Basrowi, 1998, PartisipasI
Masyarakat dalam Program Wajib Belajar 9 Tahun.
ANALISIS DOMAIN
KERTAS KERJA ANALISI DOMAIN
![]() |
Hubungan Semantik : Salah satu jenis
Bentuk : X adalah
salah satu jenis dari Y
![]() |
Istilah Pencakup :
Bangunan untuk pelaksanaan pemerintahan desa
Istilah Tercakup :
Balai Desa, kantor desa, kantor PKK
Istilah Pencakup :
Bangunan sekolah
Istilah Tercakup :
Gedung SDN Girondo, gedung SDN Kembang Kuning, Gedung TK
Istilah Pencakup : Mata
pencaharian penduduk
Istilah Tercakup :
Petani, tukang, pedagang, pegawai negeri
Istilah Pencakup :
Kebiasaan Masyarakat
Istilah Tercakup :
Merantau, kontrak kerja, memondokkan anaknya ke pondok pesantren
Istilah Pencakup : Alat
Komunikasi
Istilah Tercakup :
Radio, TV
Istilah Pencakup :
Penerangan yang digunakan masyarakat
Istilah Tercakup :
Listrik, lampu minyak tanah
Istilah Pencakup :
Keahlian masyarakat yang turun temurun
Istilah Tercakup :
pertanian, pertukangan
Istilah Pencakup : alat
– alat pertanian yang digunakanb masyarakat
Istilah Tercakup :
cangkul, wluku, traktor.
![]() |
||
![]() |
Hubungan Semantik : Salah satu kondisi
Bentuk : X adalah salah satu
kondisi Y

Istilah Pencakup :
Lingkungan fisik desa
Istilah Tercakup :
Kondisi bangunan desa, kondisi bangunan sekolah, kondisi jalan yang
menghubungkan antardusun, sarana dan prasarana desa.
Istilah Pencakup
Kondisi lingkungan sekolah
Istilah Tercakup :
Lingkungan belajar di SD, Lingkungan bermain di SD, Lingkungan belajar di SLTP
Terbuka.
![]() |
||
![]() |
Hubungan Semantik : Salah satu tempat dari

Istilah Pencakup :
Tempat Pertemuan
Istilah Tercakup :
Balai Desa, aula sekolah, kantor PKK
Istilah Pencakup : Tempat Bermain

0 komentar:
Posting Komentar