Jumat, 18 Mei 2012

MODEL-MODEL ANALISIS DATA KUALITATIF


MODEL-MODEL ANALISIS DATA KUALITATIF
1.Rancangan Penelitian Kualitatif
            Penggunaan rancangan ini harus sesuai dengan fokus penelitian yang hendak dikaji. Rancangan penelitian kualitatif yang paling populer digunakan adalah pendekatan kualitatif presfektif, etnografi, grounded research, fenomenologi, etnnometodologi, interaksi simbolik, analisis wacana ( discourse anlysis ), dramatudi, dan lain - lain
2.Model-Model Analisis Data Kualitatif
a. Analisis data kualitatif yang dikembangkan Srtaus  dan corbin
Untuk menyajikan data agar lebih bermakna dan mudah dipahami, langkah analisis data dapat meminjam proses analisis data kualitatif yang dikembangkan straus dan corbin ( 2003 ).
Ada tiga langkah besar dalam melakukan analisis data kualitatif menurut straus dan corbin :
1.      Open Coding
2.      Axial Coding
3.      Selective Coding
b. analisis data kualitatif yamg dikembangkan Miller dan Huberman
            Pada prinsipnya analisis data kualitatif dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Teknik analisis yangdilakukan mencakup tiga hal yaitu:
1.      Reduksi data
Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian, pengabstraksian dan pentgransformasian data kasar dari lapangan.

2.      Penyajian data
Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan.
3.      Menarik kesimpulan ( verifikasi )
Menarik kesimpulan hanyalah sebagian dari satu kegiatan dari konfigurasi yang utuh. Kesimpulan – kesimpulan juga diferifikasi selama penmelitian berlangsung.
c. analisis kualitatif ( analisis domaian, taksonomi, komponen – komponesial ) dari Spradley
            Analisis ini pada prinsipnya tidak berbeda jauh dengan penelitian kualitatif lainnya, yaitu suatu analisis data yang dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Analisis ini pertama kalio dikembangkan oleh Spradley 1997.
Analisis taksonomi digunakan untuk menciptakan suatu taksonomi yang mengikhtisarkan berbagai sebab rendah dan tingginya tindakan informan.
Analisis komponen digunakan untuk mencarai secara sistematis atribut – atribut dan komponen – komponen yang berkaitan dengan sebab – sebab tersebut diatas.
Analisis tema digunakan untuk menemukantema – tema yang muncul selama proses penelitian berlangsung, baik tema – tema yang bersifat eksplisit maupun implisit
d. analisis data kualitatif perspektif fenomenologi yang dikembangkan Bogdan dan Taylor
            Secara aplikatif Bogdan dan Taylor memberi arahan bagaimana penelitian secara fenomelogi dilakukan. Menurut mereka metode penelitian secara fenomenologi meliputi tiga tahap yaitu : tahap pralapangan, tahap di lapangan dan tahap analisis data.
e. analisi fenomenologi yang dikembangkan Moustakas ( Basrowi, 2003 )
            Langkah – langkah analisis data sebagaimana Bogdan dan Tayulor jelaskan diatas, apabila dibandingkan dengan metode analisis yang digunakan Moustakas dalam bukunya yang berjudul Phenomenological Recearch Methods adalah sebagai berikut :
Secara garis besar Moustakas ( 1994 : 84 – 102 ) menyarankan empat langkah yang harus dilakukan dalam penelitian  fenomenologi yaitu : ephoce ( mengurung data – data penting yang diperoleh tanpa mempercayai terlebih dahulu ), redukasi fenomologi, variasi imnajinasi, dan sintesis makna dan esensi.
f. analisis fenomologi yang dikembangkan Berger dan Luckman
Penelitian dengan menggunakan pendekatan phemenology, diharapkan dapat membantu dalam :
1. Pengamtan
2. Imajinasi ( berpikir secara abstrak )
3. Menghayati fenomena lapangan penelitian
            Penggunaan metode fenomenologi membutiuhkan kesungguhan dalam pengamatan, empati, abstraksi dan daya interpretasi melalui verstehen, dengan implikasi metodologi :
1.      Memusatkan perhatian observasi dan kajian pada praktik sosial dari  fenomena yang terjadi.
2.      Menggali lebih dalam berbagai aspek dan struktural  maupun kultural yang ada, dan
3.      Memanfaatkan semaksimal mungkin data triangulasi maupun  investigor triangulasi ( Waters, 1994 )

3.Pengolahan Data Tahap Pascakerja Lapangan
            Proes pengolahan data secara fenomologi, pada dasarnya tidak bisa dpisahkan dengan proses pengamatan partisipan dan wawamcara mendalam di lingkungan subjek.  Menurut Bogdan dan Taylor ( 1993 : 137 ) proses analisis data adalah teknik – teknik yang dapat digunakan untuk memberikan arti kepada beratus – ratus atau bahkan berlibur – libur, lembar catatan lapangan, transkip wawancara dan komentar peniliti. Lebih tepatnmya, analisis data adalah proses yang memerlukan usaha untuk secara formal mengidentifikasi tema – tema dan menyusun hipotesis – hipotesis ( gagasan – gagasan ) yang ditampilkan oleh data, serta upaya untuk menunjukkan bahwa tema dan hipotesis tersebut di dukung oleh data.
Hipotesis yang dimaksud Bogdan dan Taylor adalah pernyataan yang bersifat proposisi, baik yang sederhana maupun yang kopmpleks. Tujuan penyusunan hipotesis dilapangan adalah agar peniliti peka terhadap sikap perilaku di dalam lingkungan penelitian dan sifat interaksi sosial secara umum, sekaligus unmtuk membantu peneliti memahami gejala yang sebelumnya tidak dimengerti.
a.       Memulai Melakukan Analisis
b.      Merncari Tema dan Merumuskan Hipotesis
c.       Bekerja dengan Hipotesis
4.Metode Pengumpulan Data Secara Fenomenologi
Selama dilapangan peneliti memposisikan diri sebagai  human instrument yang tinggal dilapangan. Dalam Prosess pengumuplan hingga analisis data secara fenomenologi terdapat tiga proses reduksi. Yaitu reduksi fenomenologi, reduksi eidetis dan transendetal.
Reduksi memilki tiga segi, yakni meliputi reduksi fenomologis, reduksi eidetis, reduksi transendental yang dalam penggunaannya masing – masing memiliki nilai operasionalk yang berbeda.
1.      Reduksi fenomologis adalah suatu usaha mendeskripsikan pengalaman manusia dan untuk menyatakan suatu perwujudan subjek di dunia.
2.      Reduksi eidetis adalah menenmukan keseluruhan hakiki yang mendasar dan mendalam dari fenomena, yang oleh para fenomenolog disebut eidos.
3.      Reduksi transendental, yaitu langkah reduksi yang berusaha memilah hakikat yang masih bersifat empiris menjadi hakikat yang murni.
b. Penarikan proposisi
            Dalam melakukan analisis data secara fenomologi, Dimyati ( 2001 : 81 ) menyarankan langkah – langkah berikut :
1.      Mengkategorikan antara sebjek penelitian dan informan penelitian
2.      Menguji kejujuran aktor dengan cara menguji keakuratan data dari aktor yang satu dengan yang lainnya.
3.      Mencari norma atau nilai yang melatarbelakangi perilaku serta tujuan aktor dalam  melakuakn  tindakan.
4.      Melakukan reduksi.
Hal – hal yang direduksi meliputi data hasil pengamatan dan data hasil wawancara. Tahapan mereduksi data meliputi langkah – langkah sebagai berikut :
a.       Proses selecting dan focusing
b.      Simplifying
c.       Abstracting
d.      Transforming

5.      Mengelompokkan hal – hal yang serupa menjadi kelompok satu , kelompok dua, kelompok tiga dan seterusnya.
6.      Membuat rumusan proposisi yang terikat dengan prisnip logika, kemudian mengangkatnya sebagai temuan penelitian.
7.      Mengkaji secaraberulang – ulang terhadap data yang ada, pengelompokkan data yang terbentuk, dan proposisi yang telah dirumuskan
8.      Melaporkan hasil penelitian lengkap, dengan temuan baru yang berbeda dari temuan yang sudah ada.
5.Contoh Analisis Kualitatif dengan Metode Spradlay
            Basrowi, 1998, PartisipasI Masyarakat dalam Program Wajib Belajar 9 Tahun.
ANALISIS DOMAIN
 KERTAS KERJA ANALISI DOMAIN


 
Hubungan Semantik   : Salah satu jenis
Bentuk                                    : X adalah salah satu jenis dari Y


 
Istilah Pencakup : Bangunan untuk pelaksanaan pemerintahan desa
Istilah Tercakup : Balai Desa, kantor desa, kantor PKK
Istilah Pencakup : Bangunan sekolah
Istilah Tercakup : Gedung SDN Girondo, gedung SDN Kembang Kuning, Gedung TK

Istilah Pencakup : Mata pencaharian penduduk
Istilah Tercakup : Petani, tukang, pedagang, pegawai negeri

Istilah Pencakup : Kebiasaan Masyarakat
Istilah Tercakup : Merantau, kontrak kerja, memondokkan anaknya ke pondok pesantren

Istilah Pencakup : Alat Komunikasi
Istilah Tercakup : Radio, TV

Istilah Pencakup : Penerangan yang digunakan masyarakat
Istilah Tercakup : Listrik, lampu minyak tanah

Istilah Pencakup : Keahlian masyarakat yang turun temurun
Istilah Tercakup : pertanian, pertukangan
Istilah Pencakup : alat – alat pertanian yang digunakanb masyarakat
Istilah Tercakup : cangkul, wluku, traktor.







 
Hubungan Semantik   : Salah satu kondisi
Bentuk                        : X adalah salah satu kondisi Y
                
Istilah Pencakup : Lingkungan fisik desa
Istilah Tercakup : Kondisi bangunan desa, kondisi bangunan sekolah, kondisi jalan yang menghubungkan antardusun, sarana dan prasarana desa.
Istilah Pencakup Kondisi lingkungan sekolah
Istilah Tercakup : Lingkungan belajar di SD, Lingkungan bermain di SD, Lingkungan belajar di SLTP Terbuka.







 
Hubungan Semantik   : Salah satu tempat dari
Bentuk                        : X adalah salah satu tempat dari Y

Istilah Pencakup : Tempat Pertemuan
Istilah Tercakup : Balai Desa, aula sekolah, kantor PKK
Istilah Pencakup :  Tempat Bermain
Istilah Tercakup : Lapangan desa, halaman sekolah

0 komentar: