Data Kualitatif
A.
Sumber dan Jenis
Data
Menurut Lofland (1984: 47) sumber data utama dalam
penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah dokumen.
1.
Kata-kata dan
Tindakan
Kata-kata dan
tindakan orang0orang yang diamati atau diwawancarai merupakan data utama yang
dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman video/audio tape, foto,
atau film.
Pencatatan
melalui wawancara merupakan hasil usaha gabungan dari mengamati, mendengar, dan
bertanya.
2.
Sumber Tertulis
Sumber
tertulis dapat dibagi menjadi sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi, dan dokumen
resmi. Sumber tertulis juga dapat tersedia pula di Lembaga Arsip Nasional, dan
dari arsip itu dapat diperoleh informasi tentang lingkaran keluarga subjek yang
sedang diteliti.
Sumber
tertulis lainnya adalah dokumen pribadi, yang ditulis tentang diri sendiri. Dokumen
ini dapat berupa surat, buku harian, anggaran penerimaan dan pengeluaran diri,
cerita seseorang tentang keadaan lokal.
Dokumen resmi
misalnya laporan rapat, bulletin resmi, buku peraturan dan tata tertib, dan
lain-lain.
3.
Foto atau Rekaman
Handicam
Foto
menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk
menelaah segi-segi subjektif dan hasilnya sering dianalisis secara induktif.
Ada dua kategori foto yang dimanfaatkan dalam penelitian kualitatif, yaitu:
a.
Foto yang
dihasilkan orang (album foto keluarga, album foto instansi dan sekolah).
b.
Foto yang dihasilkan
oleh peneliti sendiri
4.
Data Statistik
Data statistic
merupakan sumber data tambahan bagi keperluannya, misalnya dapat membantu
member gambaran tentang kecenderungan subjek pada latar penelitian.
Walaupun data
statistic dapat membantu peneliti, hendaknya peneliti menyadari bahwa statistic
pada umumnya berlandaskan paradigma yang mengutamakan generalisasi sehingga
dapat mengurangi makna subjek secara perseorangan dalam segala liku kehidupan.
B.
Peran Manusia
sebagai Instrumen Penelitian
Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup
rimut. Peneliti merupakan bagian dari perencanaan, pelaksana pengpulan data,
analisis, penafsiran data, dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil
penelitiannya. Instrument penelitian di sini dimaksudkan sebagai alat
mengumpulkan data seperti tes pada penelitian kualitatif. Ada tiga hal yang
dibahas, yaitu ciri-ciri umum, kualitas yang harapkan, dan kemungkinan
peningkatan manusia sebagai instrument.
1.
Ciri-ciri Umum
Manusia sebagai Instrumen.
a.
Responsive.
Manusia sebagai instrument rensponsif terhadap lingkungan dan terhadap pribadi
yang menciptakan lingkungan. Manusia tidak hanya responsive terhadap
tanda-tanda tetapi menyediakan tanda-tanda kepada orang-orang.
b.
Dapat menyesuaikan diri. Manusia sebagai instrument hampir tidak terbatas dapat menyesuaikan diri
pada keadaan dan situasi pengumpulan data. Misalnya, ia dapat menilai tingkat
karya seni hanya dengan melihat perhiasan dirumah. Jadi, manusia sebagai
peneliti dapat melakukan beberapa tugas pengumpulan data sekaligus.
c.
Menekankan keutuhan. Manusia sebagai instrument memanfaatkan imajinasi dan kreatifitasnya dan
memandang dunia ini sebagai sesuatu keutuan. Jadi sebagai konteks yang berkesimabungan,
mereka memandang dirinya sendiri dan kehidupannya sebagai sesuatu yang riil,
dan mempunyai arti.
d.
Mendasarkan diri atas perluasan pengetahuan. Sewaktu peneliti melakukan fungsinya sebagai pengumpul
data dengan menggunakan berbagai metode, tentu saja ia dibekali dengan
pengetahuan dan latihan-latihan yang diperlukan.
e.
Memproses data secepatnya. Data yang diperolehnya diproses secepatnya, kemudian
menyusunnya kembali, mengubah arah inkuiri atas dasar penemuannya, merumuskan
hipotesis sewaktu di lapangan, dan mengetes hipotesis pada respondennya.
f.
Memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasikan dan
mengikhtisarkan. Peneliti mempunyai
kemampuan untuk menggali lebih dalam, menghaluskan, ataupun menguji dengan
silang informasi yang mulanya meragukan baginya. Kemampuan mengikhtisarikan
setidaknya bermanfaat untuk, yaitu mengecek kembali keabsahan data yang
diperoleh, memperoleh persetujuan dari subjek tentang apa yang dikemukakan
sebelumnya, dan memberikan kesempatan kepada subjek untuk dapat mengungkapkan
pokok penting tentang apa yang belum tercakup pada yang diikhtisarkan.
g.
Memanfaatkan kesempatan untuk mencari respon yang tidak
lazim dan idiosinkratik. Kemampuan
peneliti bukan menghindari melainkan mencari dan berusaha menggalinya lebih
dalam.
2.
Kualitas Pribadi
Peneliti
Hubungan yang
memerlukan kualitas pribadi peneliti terutama pada waktu proses wawancara. Kualitas
pribadi itu meliputi : toleran, sabar, menunjukkan empati, menjadi pendengar
yang baik, manusiawi, bersikap terbuka, jujur, objektif, penampilannya menarik,
mencintai pekerjaannya, senang berbicara, dan lain-lain.
3.
Peningkatan
Kemampuan Peneliti sebagai Istrumen
Kemampuan
peneliti dapat ditingkatkan dengan mencari situasi baru untuk memperoleh
pengalaman, kemudian mencatat apa yang terjadi, dan mewawancarai beberapa orang.
Cara lain adalah melatih kemampuan secara khusus dalam situasi buatan, seperti
mengadakan wawancara, melakukan pengamatan pada berbagai situasi, melatih cara
mendengarkan, dan hal tersebut dilakukan atas bimbingan orang yang
berpengalaman.
C. Catatan
Lapangan
1.
Pengrtian dan Kegunaan
Catatan
yag di buat di lapangan sangat berbeda dengan catatan lapangan .Catatan itu
beripa coretan seperlunya yang sangat di persingkat ,berisi kata - kata inti, rase, pokok–pokok isi
pembicaraan atau pengamatan, mungkin gambar, sketsa, sosiogram, diagram dan
lain – lain. Catatan itu berguna sebagai alat pelantara antara yang apa dilhat,
didengar, dirasakan serta dicatat dalam bentuk “catatan lapangan “.
Catatan
itu di ubah kedalam catatan lengkap dan dinamakan catatan lapangan setelah
peneliti tiba dirumah .Catatan lapangan menurut Bogdan dan Biklen
(1982:74),adalah catatan yang di tulis tentang apa yang di dengar
,dilihat,dialami,dan di pikirkan dalam rangka pengumpulan data dan refleksi
terhadap dat dalam penelitan kualilatif.
2.
Bentuk dan Model
a.
Bentuk Catatan Lapangan
Bentuk
pada dasarnya adalah wa’ah catatan lapangan yang terdiri dari halaman depan dan
halaman – halaman berikutnya desertai Petunjuk
paragraf dan baris tepi.
Halaman
pertama :Pada halaman pertama setiap catatan lapangan diberi judul
informasi yang dijaring ,waktu yang
terdiri dari tanggal dan jam dilakukan pengamatan dan waktu menyusun catatan
lapangan ,tempat dilaksanakan pengamatanitu,dan diberi nomer urut sebagai
bagian dari keseluruhan perangkat catatan lapangan.
Alenia
dan batas tepi : Alenia atau paragraf dalam catatan lapangan memegang peranan
khusus dalam kaitanya dengan analisa data .Untuk itu setiap kali menuliskan
satu pokok persoalan ,peneliti harus
membuat alenia baru.
Batas
tepi kanan catatan lapangan harus diperlebar dari biasanya
karena aka digunakan untuk memberikan kode pada waktu analisis.
Kode
tersebut berupa nomor dan judul – judul
tertentu.Atas dasar memberi kode dengan judul – judul tersebut dapat
deperikirakan berapa lebarnya bats tepi yang perlu disisakan .
b.
Model Catatan Lapangan
Menurut
Schaltman dan Staruss (1973:99-1010,model catatan lapangan, meliputi:
1)
Catatan Pengamatan (CP)
2)
Catatn Teori
3)
Catatan Metodologi
3.
Isi
Pada
dasarnya catatanlapanganberisi dua bagian .Pertama bagiiian deskriptif yang
berisi gambaran tentang latar pengamatan
oran ,tndakan ,dan pembicaraan .Kedua ,bagian reflektif yang bersikan
kerangka berfikir dan pendapat peneliti ,gaasan ,dan kepedulianya (Bogdan dan
Biklen,1982:84-89)
a.
Bagian Deskriptif
Bagian
inilah yang terpanjang yang berisi semua peristiwa dan pengalaman yang didengar
dan dlihat serta dicatat selengkap dan seobjektif mungkin
1)
Gambaran diri subjek
2)
Rekonstruksi dialog
3)
Deskripsi latar fisik
4)
Catatan tentang
peristiwa khusus
5)
Gambaran Kegatan
6)
Prilaku Pengamatan
b.
Bagian Reflektif
Pada
bagian ini disediakan tempat khusus yag engambarkan sesuatu yang berkaitan
dengan pengamat itu sendiri .Bagian ini berisi spekulasi,perasaan ,masalah,ide
sesuatu yang mengarahkan ,kesan dan prasangka.Catatan itu berisi pula sesuatu
yang di usulkan untuk dilaksanakan dalam penelitian yang akan datang ,dan juga
bearti pembeulan atascatatan dalam lapangan .Tujuan bagian refleksi ialah untuk
memperbaiki catatan lapangan dan untuk memperbaiki kemampuan melaksanakan studi di kemudian hari.
4.
Fase Penulisan dan
Pemaketan Catatan Lapangan
Kiranya
adaanfaatnya bagi peneliti jika
mempelajari beberapa petunjuk yang diberikan oleh Bogdan dn Biklen (1982:91-92)
seperti berikut
a.
Catatan lapangan agar
langsung dikerjakan ,jangan menunda sedikitpun .Makin ditunda,makin kecil daya
peneliti untuk mengingat sehingga makin sukar mencatat sesuatu secara baik dan
tepet.
b.
Jangan berbicara kepada
siapapaun sebelum peneliti menyusun catatan lapangan .Membicarakan kepada orang
lain akan mencamur adukan fakta yang diperoleh dengan sesuatu dari pembicaraan
.
c.
Carilah tempat sepi
yang memadai yang tidak terjankau oleh ganguan ,dan siapkan lah deengan
secukupnya alat – alat yang diperlukan
d.
Jika peneliti untuk pertama kali berada di
lapangan dan hendak mengerjakan penelitian semacam itu,sediakan waktu
secukupnya untuk keperluan pembuatan catatan lapangan tersebut .Bagi peneliti
pemula ,waktu untuk mengerjakan catatan lapangan hendaknya disediakan sebanyak
tiga kali lipat dari yang biasa ,dan lama – kelamaan waktunya akan semakin
singkat.
e.
Mulailah dengan membuat
kerangka ,kemudian kerangka itu di perluas dengan coretan seperlunya ,tetapi
kesmuanya harus dirutkan secara kronologis .Setelah gambaran menjadi lengkap
,barulah mengetik .Sepert yang telah dikemukakan ,gunakanlah kata – kta yang
konkret,jangan yang abstrak .
f.
Selain secara
kronologis ,dapat pula disusun berdasarkan judul – judul pilihan yang baik di
antara keduanya terserah kepada peneliti.
g.
Biarkanlah”percakapan”dan
“peristiwa” yang dialami mengalir dari dalam penelti kejari – jemari dan
seterusnya keatas di atas mesin ketik .
h.
Jika bagian tertentu
telah selesai dan ternya peneiti lupa akan sesuatu ,jangan ag untuk
menambahkanya .Jika selesai satu catatan lapangan dan juga masih ada yang
terlupakan segeralah memasukannya ,tetapi cukup pada bagian belakangnya saja.
i.
Pekerjaan menyusun
lapangan merupakan pekerjaan yang memakan waktu dan tenaga ,malahan sesuatu saat akan menimbulkan
kebosanan .sadarilah hal ini dan usahakan mencari jalan dan cara untuk
mengatasinya.
0 komentar:
Posting Komentar