Selasa, 20 September 2011

profesi kependidikan

RESUME PROFESI KEPENDIDIKAN
Peranan Guru Dalam Bimbingan
Dan
Koseling

A. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling merupakan dua istilah yang sering dirangkaikan bagaikan kata majemuk.
Untuk memperjelas pengertian kedua istilah tersebut, berikut ini di kemukakan pengertian bimbingan dan pengertian konseling.

1. Pengertian

Banyak ahli berusaha merumuskan pengertian bimbingan dan konseling. Untuk lebih jelasnya berikut ini dikemukakan beberapa rumusan tentang istilah bimbingan.
Menurut Jones (1963), bahwa tugas bimbingan hanyalah membantu agar individu yang di bimbing mampu membantu dirinya sendiri, sedangkan keputusan terakhir tergantung kepada individu yang di bombing.
Menurut Rocman Natawidjaja (1978), bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambung, supaya individu tersebut dapat memahami dirinya sehingga ia sanggup mengarahkan diri dan dapat bertindak wajar sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga serta masyarakat.
Menurut Bimo Walgito (1982), Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepadaindividu atu sekumpulan individu-individu dalam menghindari atu mengatsi kesulitan-kesulitn didalam kehidupannya, agr individu atau sekumpulan individu-individu itu dapat mencpai kesjhteran hdupnya.



Hal 1
2. Pengertian Konseling

Istilah konseling di artikan sebagai penyuluhan.
Banyak para ahli yang memberikan makna tentang konseling, yaitu di antaranya :
• Menurut James P. Adam (1976)
• Menurut bimo Walgito (1982)

Cirri-ciri dari beberapa pendapat tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pada umumnya dilaksanakan secara individual.
b. Pada umumnya dilakukan dalam suatu perjumpaan tatap muka.
c. Untuk pelaksanaan konseling di butuhkan orang ahli.
d. Tujuan pembicaraan dalam proses konseling ini diarahkan untuk memecahkan masalah yang dihadapi klien.
e. Individu menerima layanan (klien) akhirnya mampu memecahlan masalahnya dengan kemampuannya sendiri.

B. Peranan Bimbingan dan Konseling dalam
Pendidikan di Sekolah

Bila tujuan pendidikan pada akhirnya adlah pembentukan manusia yang utuh, maka proses pendidikan harus dapat membantu siswa mencapai kematangan emosional dan social, sebagai individu dan anggota masyarakat selain mengembangkan kemampuan inteleknya.

C. Tujuan Bimbingan di Sekolah

Dalam kurikulum SMA tahun 1975 Buku III C dinyatakan bahwa tujuan bimbingan disekolah adalah membantu siswa :
1. Mengatasi kesulitan dalam belajarnya, sehingga memperoleh prestasi belajar yang tinggi.
2. Mengatasi terjadinya kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik yang dilakukannya pada saat proses belajar-mengajar berlangsung dan dalam hubungan social.
3. Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan kesehatan jasmani.
4. Mengatasi kesulitan-kesulitan yang berhubungan dengan perencanaan dan penilihan jenis pekerjaan setelah mereka tamat.
5. Mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan masalah social-emosional disekolah yang bersumber dari sikap murid yang bersangkutan terhadap dirinya sendiri,keluarga, lingkungan sekolah, dan yang lebih luas.

D. Peranan Bimbingan dan Konseling dalm
Pembelajaran Siswa

1. Bimbingan Belajar
2. Bimbingan Sosial
3. Bimbingan dalam Mengatasi Masalah-Masalah
Pribadi

E. Landasan Bimbingan dan Konseling
Pemberian layanan bimbingan dan konseling pada hakikatnya selalu didasarkan atas landasan-landasan utama atau prinsip- prinsip dasar.


F. Prinsip-Prinsip Operasional Bimbingan Dan
Konseling di sekolah.

Prinsip-prinsip yang dimaksud ialah landasan teoritis yang mendasari pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, agar layanan tersebut dapat lebih terarah dan berlangsung dengan baik. Dimana sebagai prinsip-prinsipnya adalah sebagai berikut:
1. Prisip-Prinsip Umum
2. Prinsip-Prinsip yang Berhubungan dengan Individu yang Dibimbing
3. Prinsip-Prinsip khusus yang berhubungan dengan individu yang memberikan bimbingan.
4. Prinsip-Prinsip Khusus yang Berhubungan denag Organisasi dan Administrasi Bimbingan

G. Asas-Asas Bimbingan dan Konseling

Asas adalah segala hal yang harus dipenuhi dalam melaksanakan suatu kegiatan, agar kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik serta mendapatkan hasil yang memuaskan.
Dalam kegiatan/ layanan bimbingan dan konseling menurut Priyotno ( 1982) ada beberapa asas yang di perhatikan yaitu :
1. Asas Kerahasiaan
2. Asas keterbukaan
3. Asas Kesukarelaan
4. Asas Kekikinia
5. Asas Kegiatan
6. Asas Kedinamisan
7. Asas Keterpaduan
8. Asas Kenormatifan
9. Asas Keahlian
10. Asas Alih Tangan
11. Asas Tut Wuri Handayani

H. Orientasi Layanan Bimbingan Dan Konseling

Layanan bimbingan dan konseling perlu memiliki orientasi tertentu. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan dan konseling hendaknya menekankan pada: (a) Orientasi Individual, (b) orientasi perkembangan siswa , (c) orientasi permasalahan yang dihadapi siswa.

0 komentar: