RASIONALISASI MUNCULNYA KEBIJAKAN
PENDIDIKAN DI INDONESIA
Rasionalisasi Latar Belakang Munculnya Kebijaksanaan Pendidikan Di Indonesia Dari Tahun 1966 Sampai Sekarang
A. Diberlakukannya kurikulum 1968
Kurikulum pada orde lama ( sebelum 1966 ) masih dalam mencari bentuk yang khas nasional. semenjak mardeka sampai dengan ditetapkannya UU No.12 th 1954 tentang pendidikan sekolah.pendidikan kita masih berada pada tahap penyempurnaan kurikulum masa penjajahan ( Balanda dan Jepang ).sejarah pendidikan mencatat bahwa paa ea orde lama ( tahun 1950 sampai 1965 ) materi pelajaran yang utama adalah tujuh bahan pokok ( indaktrinasi).pada masa orde baru yaitu mulai tahun 1966( setelah terjadi tragedy nasional pada tahun 1965 ) materi tujuh bahan pokok ditiadakan dan materi pendidikan moral pancasila ( PMP ) menjadi materi pokok dalam kurikulum pada semua jenis dan jenjang pendidikan ditambah dengan P4. Kurikulum secara keseluruhan terus dibanahi sehingga lahirlah kurikulum 1968.kurikulum pertama dalam system pendidikan di Negara RI ini.
B. Diberlakukannya kurikulum 1975
Kurikulum ini merupakan penyempurnaan ( pembaharuan kurikulum 1968 ) kurikulum ini berorientasi pada hasil ( product oriented ) dengan pendekatan prosedur pengembangan sisitim instruksional (PPSI). Kegiatan belajar mengajar (KBM) dibaca untuk tercapainya tujuan pendidikan / pengajaran yang ditetapkan. Kegiatan tersebut kadang-kadang mengabaikan kaedah-kaedah proses pendidikan (penyelenggaraan KBM) yang semestinya.
C. Diberlakukannya kurikulum 1984
Kurikulum ini memadukan dua orientasi yaitu product oriented dengan proses mented yang ditopang oleh pendekatan baru yaitu pendekatan” study active learning “ yang di Indonesia diterjemahkan sebagai cara belajar siswa aktif (CBSA).
D. Diperkenalkannya dan dibukanya SMP terbuka
Disamping penyempurnaan kurikulum, telah dirintis pula suatu system pengelolahan yang dikenal dengan sekolah terbuka ( open school ). Tahap rintisan yaitu 1990 sampai 1981 hanya dilaksanakan dilima daerah di Indonesia, tetapi sekarang sudah semakin menyebar keseluruh pelosok di propinsi-propinsi di tanah air. Adapun latar belakang didirikannya SMP terbuka itu antara lain adalah sebagai berikut :
Memperluas kesempatan belajar bagi tamatan SD sebagai usaha mengatasi masalah pemerataan pendidikan di Indonesia.
Menanggulangi anak-anak yang tidak tertampung di SMP Negeri
Mengatasi kekurangan fasilitas / sarana pendidikan yang tidak seimbang dengan pertambahan penduduk usia sekolah (SLTP). Mengatasi kekurangan guru yang selalu menjadi masalah dari tahun ketahun (dimodifikasi dari Agusfidar Nasution 1988:68).
SMP terbuka adalah sekolah menengah umum tingkat pertama yang kegiatan belajarnya sebagian besar di selenggarakan di luar gedung sekloah dengan cara penyampaian pelajaran melalui berbagai media dan interaksi. Adapun latar belakang berdirinya SMP terbuka adalah sebagai berikut :
Kurangnya fasilitas dan tempat belajar Tenaga pendidik yang tidak cukup
Memperluas kesempatan belajar dalam rangka pemerataan pendidikan. Menanggulangi anak terlantar bagi anak yang tidak diterima di SMP negeri
Ciri-ciri dari SMP terbuka adalah sebagai berikut :
Terbuka bagi siswa tanpa pembatasan umur dan tampa syarat-syarat
Terbuka dalam memilih program belajar untuk mencapai ijazah formal untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan jangka pendek yang bersifat praktik. Terbuka dalam proses belajar mengajar yaitu tidak selalu diselenggarakan diruang kelas secara tatap muka, akan tetapi juga media seperti radio. Terbuka dalam keluar masuk kelas sekolah sesuai dengan waktu yang tersedia bagi siswa. Terbuka dalam pengolahan sekolah, sekolah dikelola oleh pegawai negeri dan orang-orang yang diperlukan partisifasinya, seperti warga dan pimpinan masyarakat, orang tua siswa serta pamong pemerintah setempat. Proyek printis sekolah pembangunan ( PPSP ) System pendidikan ini digunakan dalam surat keputusan mentri pendidikan dan kebudayaan Nomor 0172 tahun 1974, berberapa pokok pikiran menamaai hakekat sekolah pembengunan yang menyangkut relevansi sekolah dengan kebutuhan masyarakat yaitu
Adanya integrasi antara sekolah dan masyarakat serta pembangunan
Sekolah menghasilkan tenaga terdidik sehingga dapat merupakan tenaga kerja yang produktif. Sekolah menghasilkan manusia terdidik dengan pengertian kesadaran tekologi baik lingkungan social,fisik, maupun biologis. Sekolah menyelenggarakan pendidikan yang menyenangkan merangsang sesuai dengan tuntutan zaman untuk pendidikan watak, pengetahuan, keikhlasan, keterampilan. Sekolah menciptakan keseimbangan fisik, emosional intelektual, cultural, dan spiritual. Sekolah memberikan sumbangan bagi ketahanan nasional dan ikut serta dalam pembangunan masyarakat
E. Diperkenalkannya dan dibukanya universitas terbuka
Universitas terbuka merupakan salah satu bentuk open school, ada sekolah dipandang sebagai lembaga tempat belajar cuma saja tingkatannya adalah tingkat perguruan tinggi.UT sejalan dengan ditemukannya suatu sistim baru dalam dunia pendidikan yaitu Belajar Jarak Jauh (BJJ) dengan modular sistim sebagai cara pencapaian pengajaran yang baru pula.dengan system ini sasaran mahasiswa dalam jumlah yang lebih besar dapat dicapai dan sekaligus mahasiswa dituntut lebih banyak berinisiatif”belajar mandiri” dan “ berkelompok”.
Universitas terbuka ( UT ) merupakan lembaga pendidikan tinggi yang menerapkan system balajar jarak jauh tujuan utamanya adalah meningkat partisipasi perguruan tinggi dari 5 % menjadi 8,2 %. Sasaranya ialah seluruh masyarakat guna untuk memperluas dan meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan dalam lembaga pendidikan. Hubungan UT dengan perguruan tinggi lainya:
Distribusi bahan
Pembiayaan
Calon mahasiswa
Metode pengajaran
F. Diberlakukannya UU No.2 th 1989 tentang USPN
Undang-undang ini dibuat dan diberlakukan untuk menyempurnakan landasan legalistic atau hukum untuk menyelenggarakan pendidikan produk sebelumnya. Undang – undang pendidikan yang pertama ditanah air adalah UU No. 2 th 1950 tentang pendidikan dengan pengajaran disekolah. Undang-undang ini diberlakukan sewaktu Negara kita berbentuk RIS ( Republik Indonesia Serikat ), dimana belum semua wilayah melaksanakannya. Oleh sebab itu undang-undang ini dirubah menjadi UU No.12 th 1954 yang hanya berisi pernyataan bahwa UU No. 2 th 1950 berlaku diseluruh wilayah RI ( UU No. 12 th 1954 dan UU No. 4 th 1950 ). Karena undang-undang ini hanya mengatur pendidikan dan pengajaran disekolah maka tahun 1961 dikeluarkanlah UU No.22 th 1961 tentang perguruan tinggi. Keadaan seperti ini berlangsung cukup lama, kemudian dipandang perlu pula untuk menyempurnakannya. Akhirnya diberlakukanlah UU No. 2 th 1989, yang dilengkapi dengan beberapa peraturan pemerintah (PP). dengan adanya PP, baik untuk pra sekolah, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi maupun untuk PTS dan PLB, maka arah dan cara penyelenggaraan pendidikan semakin jelas.
G. Kurikulum 1994
kurikulum ini merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya (kurikulum 1984 ). Kurikulum sebelumya terlalu sarat dengan muatan nasional. Kurukum 1994 dilengkapi dengan muatan local yaitu muatan unsure-unsur lingkungan yang akan memelihara jalinan yang terintegral antara sekolah dan lingkungannya.
H. Sekolah / kelas Unggul
Manusia terdiri kelompok normal ( biasa kelompok dibawah dan diatas normal ) pengelompokan ini dapat dilihat dari berbagai sudut pandang melihat dari sudut pandang perserta didik, ada perserta didik yang tergolong normal sekolah mereka dapat diterima belajar. Disekolah-sekolah biasa, bagi perserta didik dibawah normal diperlukan pendidikan khusus yang disebut selama ini dengan pendidikan luar biasa ( PLB ). Untuk penyelenggaraan PLB ini diatur denga PP tersendiri ( PP No.72 th 1991 ). Pendidikan untuk perserta yang berada diatas normal belum mendapatkan perhatian khusus. Perserta didik yang tergolong kelompok ini seperti anak jenius dasar ( IQ tinggi ) seyogyanya mendapat perhatian yang sama seperti anak dibawah normal, dan yang ada sekarang baru pada tingkat MTA yang kita kenal dengan “ kelas unggul”.
Analisis Terhadap Inovasi Dalam Sistem Persekolahan Di Indonesia, Adapun Sistem Persekolahan di Indonesia adalah sebagai brikut :
a. SD PAMONG
SD PAMONG singkatan dari pendidikan anak oleh masyarakat, orang tua dan guru. Tujuan Proyek pamong yaitu :
Membantu anak-anak yang tidak sepenuhnya dapat mengikuti pendidikan sekolah atau membentu siswa yang drop out. Membantu anak-anak yang tidak mau terikat oleh tempat dan waktu dalam belajar, oleh karena dapat belajar sambil mengembalakan ternak waktu istirahat dan lain-lain. Mengurangi penggunaan tenaga guru sehingga rasio guru terhadap murid dapat menjadi 1:200 pada SD biasa 1:10 atau 1:50. Meningkatkan pemerataan kesempatan belajar dengan pembiayaan yang sedikit dapat ditampung sebanyak mungkin siswa.
b. SD Kecil
SD kecil realisasi dari Undang-Undang Wajib belanja dan pemerataan pendidikan bagi anak-anak 7-12 tahun, terutama bagi daerah-daerah terpencil. SD kecil mempunyai ciri-ciri yaitu :
Kelas yang ada lebih sedikit dari SD biasa ( tiga kelas ) Jumlah murid lebih kecil ( 20-30 orang ) Jumlah guru lebih sedikit, lebih kecil dari guru SD biasa Pendidikan belajar meliputi belajar sendidri Kurukulum SD kecil sama dengan SD biasa Pelaksanaan SD kecil sudah ada dikalimantan tengah, Kalimantan timur
Murid yang pintar dijadikan tutor untuk mengajar murid-murid yang lain. Sisitem guru pamong System guru kunjung dilaksanakan juga untuk daerah terpencil dimana guru mengunjungi SD induk yang sudah ditetapkan Kurikulum sama dengan SD biasa Dibina oleh guru biasa yang disajikan SD induk, mengunjungi SD yang telah ditetapkan. Jumlah 3 sampai 10 orang System belajar klasikal, kelompok, dan belajar mandiri dengan menggunakan modus.
.
Strategi inovasi pendidikan
1. strategi empiris rasional
2. strategi normative redukatif
3. strategi kebijakan administrative
1. strategi empiris rasional
asumsi dasar startegi ini adalah bahwa manusia mampu menggunakan akal dan akan bertindak dengan cara-cara yang rasional .oleh karma itu, tugas inovasi yang utama adalah mendemonstrasiakan pembaharuan tertentu melalui metode terbai yang sahih/ valid akan lebih memungkinkan pengadaptasianya terhadap reserver.
Asumsi yang mendukung strategi empiris ialaah bahwa riset itu “netral dan objektif”. Cara (model ) riset ilmu sosial ini diambil dari ilmu-ilmu murni. Mode ini menetapkan peneliti seorang observatory.
2. strategi normative reedukatif
dalam hal ini yang menjadi pusat kepentingan adalah persoalan mengenai bagaimana kita memahami permaslahanya. Masalah pembaharuan bukan perkara mengisi sikap, skill, nilai-nilai dan hubungan pembaharuan sikap justru sama perlunya dengan perubahan produk-produk. Menerima system klien berarti mengurangi manipulasi dari luar pembaharuan dibatasi sehingga kekuatan yang bersifat mebgaktifkan didalam sisetn sapat diubah.
Bennis, bennen, dan chin berkomentar tentang hal ini : srategi ini didasarkan atas asumsi bahwa motivasi manusia berbeda dengan staregi –strategi yang mendasari startegi empiris rasional, rasionalitas dan intelegensi manusia tidak dikesampingkan. Pola-pola perbuatan dari pihak individu terhadap norma-norma ini. Norma sosial budaya didukung oleh sikap dan system nilai dari tiap-tiap individu, pemandangan normative yang menyokong komitmen-komitmen mereka.
3. strategi kebijakan administrative
a. menurut bennis dan chi mengatakan :
“pendekatan kebijakan administrative bukanlah penggunaan kekuasaan dalam pengertian pengaruh oleh satu orang atas orang lain atau satu kelompok atas kelompok lain, yang menbedakan kelurga srategi ini dan strategi yang sudah didiskusikan.
b. bennis,benne, dean chin mengetengahkan sub strategi
1). Strategi tanpa kekerasan (non violence strategi)
2).Ginakan nlembaga-lembaga politik untuk mencapai perubahan dalam pendidikan
3). Perubahan melalui rekomendasi dan manipilasi elite-elite kekuasaan
4. strategi gabungan politik adaministratif
dalam pendidikan strategi yang bersifat memaksa telah digunakan untuk beberapa tujuan penggunaan prosedur-prosedur pemilihan, baik untuk para guru maupun untuk para siswa, yang dipandang sebagai satu strategi administrative.
Selasa, 20 September 2011
inovasi pendidkan
Diposting oleh ahmadselamet_0922396 di 22.03
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar