Senin, 16 Mei 2011

naskah program audio radio


NASKAH PROGRAM AUDIO RADIO
1. Mata Acara                        : Forum informasi pendidikan
2. Topik program                  : Menjelaskan kepada masyarakat tentang budidaya ikan di jaring
terapung
3. Judul                                   : Budidaya ikan dijaring terapung
4. Sasaran/Audience             : Khalayak umum
5. Tujuan isi program           :a. Menjelaskan kepada masyarakat apa yang dipersiapkan sebelum
merancang kantong jaring.
b. Menjelaskan kepada masyarakat cara merancang kantong
Jaring dan merancang rakit budidaya.
c. Menjelaskan kepada masyarakat mengenai ikan yang layak
dibudidayakan dalam kantong jaring terapung.
d. Menjelaskan kepada masyarakat mengenai teknik budidaya ikan dalam kantong jaring terapung.
e. Menjelaskan kepada masyarakat akan dijual kemana
hasil panennya.
6. Pokok-pokok isi program :a. Untuk mempersiapkan ketika merancang kantong jaring yaitu jaring, tambang plastik, dan alat lain seperti gunting, pisau, meteran, coban(alat pengganti jarum) yang digunakan untuk merajut atau menyambung jaring.
b. Yang banyak digunakan oleh petani adalah rakit dari bambu karena mudah didapat dan murah harganya. Untuk merancang rakit dari bambu otomatis diperlukan bambu gombang tali ijuk dan kawat.
c. Untuk ikan yang bagus atau yang layak itu yaitu seperti ikan karper, ikan nila merah, ikan lele dumbo, ikan jambal, gurami, ikan tawes, dan ikan hias.
d. Teknik yang digunakan seperti teknik penebaran ikan, pemberian pakan, dan pengontrolan.
e. Ketika panen maka akan dijual kepasar-pasar dan ada yang dijual keluar desa.
7. Sinposis                              :
Untuk merancang wadah budidaya, kita harus mempersiapkan bahan dan alat diantaranya sebagai berikut:
1. Jaring yang digunakan adalah jaring polyethylene dengan mata jaring yang berukuran 1 inci dan jaring polyethylene dengan mata jaring yang berukuran 2 inci(untuk pelindung wadah budidaya atau pencegah serangan hama pemangsa). Dipasaran, biasanya jaring itu tersedia dalam bentuk gulungan atau lembaran yang dijual berdasrakan berat (kg).
2. Tambang plastik digunakan untuk membuat tali ris atau penahan jaring bagian atas dan bawah. Tambang yang biasa digunakan untuk tali ris berdiameter 5 mm. Selain itu, kita memerlukan benang plastik untuk merajut atau menyambung masing-masing lembaran jaring atau sisi kantong.
3. Alat lain, seperti gunting, pisau, meteran, coban(alat pengganti jarum) yang digunakan untuk merajut atau menyambung jaring. Bila alat dan bahan sudah tersedia, maka kita dapat segera merancang jaring menjadi kantong wadah budidaya. Oleh karena jaring yang ada berupa lembaran atau gulungan, maka jaring ini perlu dibentangkan dan dipotong sesuai dengan ukuran wadah budidaya yang diinginkan. Untuk memotong jaring ini, kita harus melakukannya dengan benar berdasarkan perhitungan mata jaring dan tingkat perenggangannya saat terpasang diperaiaran. Perhitungan itu sebenarnya menggunakan rumus tertentu dengan perhitungan yang agak rumit. Namun, rumus itu jarang digunakan dilapangan oleh petani. Sebagai gantinya, mereka menggunakan perhitungan lapangan. Perhitungan itu masih bisa dipertanggungjawabkan.
Kemudian merancang rakit budidaya, ada dua alternatif dalam pembuatan rakit yaitu dari bahan bambu dan besi pipa, yang lazim digunakan petani ikan adalah rakit dari bambu, selain harga lebih murah, bahannya mudah didapat. Untuk merancang rakit dari bambu ini, terlebih dahulu kita harus menyiapkan bahan dan alat yang kita perlukan seperti, bambu gombang yang yang besar berdiameter sekitar 10 cm. Jumlah dan panjang disesuaikan dengan dengan ukuran dan jumlah kantong jarring akan dibuat, kemudian tali ijuk dan kawat digunakan untuk mengikat masing-masing bambu pada rakit, atau antara rakit dengan bambu belah dan alat lain(gergaji, paku besar, palu, tang, parang, dan meteran). Bila bahan yang diperlukan sudah tersedia, perancangan dapat dimulai. Langkah awal yang dikerjakan adalah meletakkan empat batang bambu gombang diletakkan secara berjajar dan diikat menjadi sebuah rakit. Langkah berikutnya adalah rakit disusun berbentuk empat buah bujur sangkar yang masing-masing berukuran 4 x 4 meter.
Ikan yang layak dibudidayakan dalam kantong jaring terapung yaitu ikan karper, ikan nila merah, ikan lele dumbo, ikan jambal, gurami, ikan tawes, dan ikan hias.
Teknik membudidayakan ikan dalam kantong jaring terapung yaitu penebaran ikan, pemberian pakan, dan pengontrolan seperti yang dijelaskan berikut ini :
1.    Penebaran ikan
 Pada penebaran ikan dalam budidaya ternyata dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari ukuran ikan yang ditebar, jenis ikannnya, hingga sistem budidaya yang akan diterapkan. Kemudian untuk penebaran benihnya itu sendiri sebaiknya dilakukan pada sore/pagi hari saat kondisi perairan tidak terlalu panas. Agar ikan tidak stress, sebelum ikan ditebarkan, perlu dilakukan aklimatisasi (penyesuaian kondisi lingkungan) sekitar 5 – 10 menit. Caranya ialah ikan dalam kantong plastik (wadah pengangkutan) di biarkan terapung dalam peraiaran sekitar 2 – 4 menit. Kemudian secara bertahap air perairan sedikit demi sedikit dimasukkan ke dalam wadah pengangkutan. Dengan demikian kondisi air dalam wadah pengangkutan dengan air perairan sudah sesuai (sama), maka ikan-ikan yang ada dalam wadah pengangkutan biasanya akan keluar dengan sendirinya.             
2.    Pemberian pakan
Agar cepat tumbuh bongsor selama pemeliharaan maka ikan harus selalu diberi pakan  yang bergizi tinggi dengan mengandung protein 20%. Untuk memenuhi persyaratan pakan bergizi tinggi ini, kita dapat memanfaatkan berupa pelet yang banyak tersedia dipasaran. Selain pakan pelet, pakan tambahan lainnya dapat juga diberikan sesuai dengan jenis ikan yang dibudidayakan. Pakan tambahan itu berupa dedak, tanaman air, dedaunan, dan sebagainya. Pemberian pakan ini hendaknya sedikit demi sedikit sesuai dengan nafsu makan ikan. Agar tidak hanyut terbuang, maka cara  pemberian pakan sebaiknya disebarkan di bagian tengah kantong jaring.
3.    Pengontrolan
 Selain pemberian pakan, kegiatan lain yang tidak boleh diabaikan selama pemeliharaan ikan dalam kantong jaring terapung adalah pengontrolan, baik pengontrolan terhadap kualitas air, kesehatan ikan, keadaan wadah budidaya, maupun keamanan lingkungan usaha. Secara berkala, kualitas air perairan perlu kembali di kontrol dengan cara dianalisa secara teliti. Air yang akan dianalisa hendaknya tidak diambil dari bagian permukaan saja, tetapi secara merata hingga kedalaman tertentu (dasar wadah budidaya). Bila kualitas air pada bagian dasar wadah, kedalaman sekitar 2 meter, sudah mulai menurun, maka kita segera mengadakan tindakan pengamanan, seperti mengurangi populasi ikan, mengadakan sanitasi lingkungan, atau segera memanen ikan. Pada musim hujan, tindakan pengontrolan ini perlu peningkatan. Pada musim hujan ini, biasanya sering terjadi perubahan lingkungan perairan yang ekstrim. Hal ini membahayakan kehidupan ikan. Kemudian pada malam hari, pengontrolan harus dilakukan agar beroperasinya “tangan-tangan usil” dapat dicegah. Bila diinginkan beberapa ekor anjing sebagai “satpam” khusus dapat dipelihara dan ditempatkan  di unit budidaya.
Setelah panen ikan-ikan dijualkan kepasar induk dan ada pedagang yang langsung mengambil ikan dari tempat budidaya ikan ini untuk dijual kembali.
8. Format Naskah                 : Wawancara


9.Treatment                          : a. Acara dimulai dengan pembukaan program acara oleh anouncer
 b. Program acara dilanjutkan dengan penyampaian tujuan program oleh narrator
c. Pembahasan antara pewawancara dengan narasumber tentang apa yang dipersiapkan sebelum merancang kantong jaring.
 d. Pembahasan antara pewawancara dengan narasumber tentang cara merancang kantong jaring dan merancang rakit budidaya.
 e. Pembahasan antara pewawancara dengan narasumber tentang berbagai macam ikan yang layak dibudidayakan dalam kantong jaring terapung
f. Pembahasan antara pewawancara dengan narasumber mengenai teknik budidaya ikan dalam kantong jaring terapung.
g. Pembahasan antara pewawancara dengan narasumber tentang akan dijual kemana hasil panennya.
 h. Program acara disimpulkan oleh narator.
 i. Program acara ditutup oleh anouncer.
10. kerabat kerja                   : a. Penanggung jawab isi program     :  Johan Eka Wijaya,S. Pd
b. Penulis Naskah                              :  Ahmad Selamet
c. Penata Suara                                  :  M.ali sabana
d. Para Pemain                                   : 1. Yosi sebagai Announcer
 2. Lili sebagai Narator
 3. ida sebagai Pewawancara
 4. irfan sebagai Narasumber


Pemain/Istilah
Narasi/Audio

Musik pembuka
Anouncer








Musik
Narator









Musik
Pewawancara
In-Up-Down-Out(bondan “kita selamanya”)
(On Mike)
“assalamualaikum WR.WB. puji syukur kita panjatkan pada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya lah kita dapat berjumpa lagi dalam acara forum informasi pendidikan ini. Baiklah pendengar sekalian kami sangat berharap pendengar dapat mengikuti acara ini hingga selesai, karena kami yakin acara ini sangat berguna sekali bagi kita semua, untuk menambah wawasan kita. Siaran ini kami tunjukkan untuk semua pendengar dimanapun anda berada”.
In-Up-Down-Out
(On Mike)
“Para pendengar sekalian, pada kesempatan ini kami hadir kembali  menemani aktivitas anda dalam acara forum informasi pendidikan. Acara ini menjelaskan kepada masyarakat tentang budidaya ikan dijaring terapung. Baiklah kini telah kami hadirkan narasumber  yang ahli dalam bidang membudidaya ikan khususnya dalam membudidaya ikan dijaring terapung yaitu bapak irfan. Untuk itu marilah pendengar kita simak wawancara rekan saya ida, jangan kemana-mana setelah ini kami akan hadir kembali untuk menyampaikan itu semua”.
In-Up-Down-Out
(On Mike)
“Selamat pagi pemirsa dimanapun anda berada, kita kembali lagi dalam acara forum informasi pendidikan, kali ini kita akan membahas mengenai budidaya ikan dijaring terapung. Disebelah saya telah hadir bapak irfan selaku ketua pembudidayaan ikan di baturaja. Baiklah langsung saja “sebelumnya apa yang perlu dipersiapkan sebelum merancang kantong jaringnya pak””.

Pemain/Istilah
Narasi/Audio

Narasumber

(On Mike)
“terimakasih atas kesempatannya, assalamualiakumWR.WB. baiklah disini saya akan menjelaskan apa-apa yang diperlukan sebelum merancang kantong jaring. Yang perlu dipersiapkan yaitu :
Ø Jaring yang digunakan adalah jaring polyethylene dengan mata jarring yang berukuran 1 inci dan jarring polyethylene dengan mata jaring yang berukuran 2 inci(untuk pelindung wadah budidaya atau pencegah serangan hama pemangsa). Dipasaran, biasanya jaring itu tersedia dalam bentuk gulungan atau lembaran yang dijual berdasrakan berat (kg).
Ø Tambang plastik digunakan untuk membuat tali ris atau penahan jaring bagian atas dan bawah. Tambang yang biasa digunakan untuk tali ris berdiameter 5 mm. selain itu, kita memerlukan benang plastik untuk merajut atau menyambung masing-masing lembaran jaring atau sisi kantong.
Ø Alat lain, seperti gunting, pisau, meteran, coban(alat pengganti jarum) yang digunakan untuk merajut atau menyambung jaring. Bila alat dan bahan sudah tersedia, maka kita dapat segera merancang jaring menjadi kantong wadah budidaya. Oleh karena jaring yang ada berupa lembaran atau gulungan, maka jaring ini perlu dibentangkan dan dipotong sesuai dengan ukuran wadah budidaya yang diinginkan. Untuk memotong jaring ini, kita harus melakukannya dengan benar berdasarkan perhitungan mata jaring dan tingkat perenggangannya saat terpasang diperaiaran. Perhitungan itu sebenarnya menggunakan rumus tertentu dengan perhitungan yang agak rumit. Namun, rumus itu jarang digunakan dilapangan oleh petani”.

Pemain/Istilah
Narasi/Audio

Musik
Pewawancara



Narasumber


















Musik
Pewawancara
In-Up-Down-Out
(On Mike)
“Oke pemirsa itu tadi penjelasan dari bapak irfan, kita lanjutkan lagi perbincangan kita. Kemudian bagaimana cara merancang kantong jaring tersebut pak?
(On Mike)
“ya baiklah setelah kita mempersiapkan alat dan bahan tadi kemudian kita rancang. Kemudian merancang rakit budidaya, ada dua alternatif dalam pembuatan rakit yaitu dari bahan bambu dan besi pipa, yang lazim digunakan petani ikan adalah rakit dari bambu, selain harga lebih murah, bahannya mudah didapat. Untuk merancang rakit dari bambu ini, terlebih dahulu kita harus menyiapkan bahan dan alat yang kita perlukan seperti, bambu gombang yang yang besar berdiameter sekitar 10 cm. jumlah dan panjang disesuaikan dengan dengan ukuran dan jumlah kantong jaring akan dibuat, kemudian tali ijuk dan kawat digunakan untuk mengikat masing-masing bambu pada rakit, atau antara rakit dengan bambu belah dan alat lain(gergaji, paku besar, palu, tang, parang, dan meteran). Bila bahan yang diperlukan sudah tersedia, perancangan dapat dimulai. Langkah awal yang dikerjakan adalah meletakkan empat batang bambu gombang diletakkan secara berjajar dan diikat menjadi sebuah rakit. Langkah berikutnya adalah rakit disusun berbentuk empat buah bujur sangkar yang masing-masing berukuran 4 x 4 meter”.
In-Up-Down-Out
(On Mike)
“terimakasih atas penjelasannya pak, untuk sementara kita break sebentar. Para pemirsa jangan kemana-mana tetaplah mendengarkan wawancara kita, kita akan kembali lagi setelah yang berikut ini”.

Pemain/Istilah
Narasi/Audio

Musik
Pewawancara




Narasumber




Pewawancara



Narasumber
In-Up-Down-Out
(On Mike)
“baiklah pemirsa kembali lagi dengan saya dalam acara forum informasi pendidikan. Kita akan lanjutkan lagi wawancara kita dengan bapak Irfan. Oya pak ikan apa saja yang layak dibudidayakan dalam kantong jaring terapung tersebut?”.
(On Mike)
“untuk ikan yang bagus atau yang layak itu yaitu seperti ikan karper, ikan nila merah, ikan lele dumbo, ikan jambal, gurami, ikan tawes, dan ikan hias karena ikan-ikannya bisa menyesuaikan diri dengan airnya”.
(On Mike)
“keihatannya banyak ya ikan yang layak dibudidayakn dijaring terapung itu pak, kemudian adakah teknik budidaya ikan dijaring terapung itu sendiri?”.
(On Mike)
“ ya kalau dicoba membuat tidak sulit, kemudian teknik untuk membudidaya ikan dijaring terapung ada 3 yaitu penebaran ikan, pemberian pakan, dan pengontrolan :
Ø Pada penebaran ikan dalam budidaya ternyata dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari ukuran ikan yang ditebar, jenis ikannnya, hingga sistem budidaya yang akan diterapkan. Kemudian untuk penebaran benihnya itu sendiri  sebaiknya dilakukan pada sore / pagi hari saat kondisi perairan tidak terlalu panas. Agar ikan tidak stress, sebelum ikan ditebarkan, perlu dilakukan aklimatisasi (penyesuaian kondisi lingkungan) sekitar 5 – 10 menit. Caranya ialah ikan dalam kantong plastik (wadah pengangkutan) di biarkan terapung dalam peraiaran sekitar 2 – 4 menit.


Pemain/Istilah
Narasi/Audio


Kemudian secara bertahap air perairan sedikit demi sedikit dimasukkan ke dalam wadah pengangkutan. Dengan demikian kondisi air dalam wadah pengangkutan dengan air perairan sudah sesuai (sama), maka ikan-ikan yang ada dalam wadah pengangkutan biasanya akan keluar dengan sendirinya.  
Ø  Pemberian pakan, Agar cepat tumbuh bongsor selama pemeliharaan maka ikan harus selalu diberi pakan  yang bergizi tinggi dengan mengandung protein 20%. Untuk memenuhi persyaratan pakan bergizi tinggi ini, kita dapat memanfaatkan berupa pelet yang banyak tersedia dipasaran. Selain pakan pelet, pakan tambahan lainnya dapat juga diberikan sesuai dengan jenis ikan yang dibudidayakan. Pakan tambahan itu berupa dedak, tanaman air, dedaunan, dan sebagainya. Pemberian pakan ini hendaknya sedikit demi sedikit sesuai dengan nafsu makan ikan. Agar tidak hanyut terbuang, maka cara  pemberian pakan sebaiknya disebarkan di bagian tengah kantong jaring.
Ø  Pengontrolan, selain pemberian pakan, kegiatan lain yang tidak boleh diabaikan selama pemeliharaan ikan dalam kantong jaring terapung adalah pengontrolan, baik pengontrolan terhadap kualitas air, kesehatan ikan, keadaan wadah budidaya, maupun keamanan lingkungan usaha. Secara berkala, kualitas air perairan perlu kembali di kontrol dengan cara dianalisa secara teliti. Air yang akan dianalisa hendaknya tidak diambil dari bagian permukaan saja, tetapi secara merata hingga kedalaman tertentu (dasar wadah budidaya). Bila kualitas air pada bagian dasar wadah, kedalaman sekitar 2 meter, sudah mulai menurun, maka kita segera mengadakan tindakan pengamanan, seperti mengurangi populasi ikan, mengadakan sanitasi lingkungan, atau segera memanen ikan.

Pemain/Istilah
Narasi/Audio









Pewawancara




Musik
Pewawancara




Narasumber


Musik
Narator
Pada musim hujan, tindakan pengontrolan ini perlu peningkatan. Pada musim hujan ini, biasanya sering terjadi perubahan lingkungan perairan yang ekstrim. Hal ini membahayakan kehidupan ikan. Kemudian pada malam hari, pengontrolan harus dilakukan agar beroperasinya “tangan-tangan usil” dapat dicegah. Bila diinginkan beberapa ekor anjing sebagai “satpam” khusus dapat dipelihara dan ditempatkan  di unit budidaya”.
(On Mike)
“terimakasih atas penjelasannya pak, untuk sementara kita break sebentar. Para pemirsa jangan kemana-mana tetaplah mendengarkan wawancara kita, kita akan kembali lagi setelah yang berikut ini”.
In-Up-Down-Out
(On Mike)
“oke pemirsa masih lanjut dengan saya dan disebelah saya masih ada bapak Irfan.
Oya pak pertanyaan terakhir kalau panen kira-kira dijual kamana ikan-ikannya?”.
(On Mike)
“kebanyakan sekarang dijualkan kepasar induk dan ada pedagang yang langsung mengambil ikan dari tempat kami ini”.
In-Up-Down-Out
(On Mike)
“Baik pemirsa, terimakasih masih setia mendengarkan informasi ini. Demikian tadi pemaparan dari narasumber kita tentang budidaya ikan dijaring terapung. Dapat kita simpulkan bersama dari penjelasn narasumber bahwa yang diperlukan sebelum merancang kantong jaring diperlukan jaring, tambang plastik, dan alat-alat lain.

Pemain/Istilah
Narasi/Audio





Musik
Anouncer






Musik Penutup
kemudian untuk ikan yang bagus atau yang layak dibudidaya yaitu seperti ikan karper, ikan nila merah, ikan lele dumbo, ikan jambal, gurami, ikan tawes, dan ikan hias. Dengan menggunakan teknik penebaran ikan, pemberian pakan ikan, pengontrolan itu sesuai dengan kadar yang diperlukan”.
In-Up-Down-Out
(On Mike)
“Para pendengar sekalian dimanapun anda berada tak terasa waktu kita telah habis, demikian penjelasan dari narasumber dan  kesimpulan dari narator pada forum informasi pendidikan ini semoga bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih dan sampai jumpa lagi besok pada jam yang sama dan frekuensi yang sama pada tema yang bebeda. Selamat siang dan beraktivitas kembali”. In-Up-Down-Out(J-Rock “Meraih Mimpi’)



0 komentar: