Selasa, 20 September 2011

andragogi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era informasi saat ini teori belajar modern melihat pembelajaran sebagai pencarian seseorang akan makna dan relevansi. Jika pembelajaran berjalan di luar ingatan dan fakta-fakta, prinsip-prinsip atau prosedur-prosedur yang betul dan masuk ke dalam bidang kreativitas, pemecahan masalah, analisa atau evaluasi, maka siswa memerlukan komunikasi antar individu, kesempatan untuk bertanya, tantangan, dan diskusi. Para siswa akan berinteraksi dengan work station dengan berbagai cara berdasarkan sifat dari tugas dan gaya pembelajaran yang lebih disukai yang berbeda untuk setiap individu.
Konteks pembelajaran seharusnya meliputi:
(1) kerja mandiri dan berinteraksi dengan materi pembelajaran,
(2) bekerja secara kolaborasi dengan teman pada tempat yang berlainan, baik secara serempak atau tidak, di mana kedua cara ini mungkin akan menjadi multi-media,
(3) siswa magang kerja dan berinteraksi dengan para pekerja yang lebih berpengalaman, supervisor, atau instruktur,
(4) sebagai instruktur, supervisor atau kolega yang lebih pengalaman untuk kolega-kolega lain yang kurang berpengalaman.
Seseorang mungkin akan mampu mamainkan peran-peran dalam satu hari kerja. Para siswa juga memerlukan belajar dari rumah, tempat kerja atau ketika berada di kendaraan umum, mereka akan membutuhkan:
(1) akses ke internet (searching, downloading),
(2) pemilihan, penyimpanan dan mengedit kembali informasi,
(3) komunikasi langsung dengan instruktur, kolega-kolega dan pelajar-pelajar lain,
(4) penyatuan bahan yang diakses ke dalam dokumen kerja,
(5) membagi dan manipulasi informasi/dokumen atau proyek-proyek dengan orang lain.
Pendidikan adalah sarana utama suatu nagara untuk menigkatkan sumber daya manusianya dalam mengikuti perkembangan dunia. Oleh karena itu, pendidikan patut memperoleh perhatian utama dalam memperbaiki kualitas manusia. Pendidikan tidak
memandang usia, mulai dari anak usia dini, remaja, orang dewasa maupun orang tua. Pendidikan anak sangat berbeda jauh dalam hal pelaksanaannya dibandingkan dengan pendidikan orang dewasa.
Pendidikan orang dewasa yang dikenal dengan istilah ANDRAGOGI adalah pendidikan orang dewasa yang menggunakan sebagian waktunya dan tanpa dipaksa ingin meningkatkan kemampuan atau pengetahuan, keterampilan dan mengubah sikap dalam rangka mengembangkan dirinya sebagai individu dan partisipasnya serta meningkatkan partisipasinya dalam mengembangkan sosial, ekonomi dan budaya secara utuh dan seimbang.
Kemudian disini fakta daya serap materi kursus oleh peserta kursus orang dewasa sangat lambat. Orang Dewasa Kurang cepat mengikuti/beradaptasi dengan perkembangan teknologi komputer. Fakta bahwa instruktur yang lebih muda tidak sabar mengajar orang dewasa Belum ada standar proses belajar di LPK.
Salah satu aspek penting dalam pendidikan saat ini yang perlu mendapat perhatian adalah mengenai konsep pendidikan untuk orang dewasa. Tidak selamanya kita berbicara dan mengulas di seputar pendidikan murid sekolah yang relatif berusia muda. Kenyataan di lapangan, bahwa tidak sedikit orang dewasa yang harus mendapat pendidikan baik pendidikan informal maupun nonformal, misalnya pendidikan dalam bentuk keterampilan, kursus-kursus, penataran dan sebagainya. Maka disinilah wajib didirikan suatu pelatihan-pelatihan mislanya kursus computer supaya pendidikan orang dewasa lebih menjuru lagi dengan menggunakan pendekatan-pendekatan. Masalah yang sering muncul adalah bagaimana kiat, dan strategi membelajarkan orang dewasa yang notabene tidak menduduki bangku sekolah. Dalam hal ini, orang dewasa sebagai siswa dalam kegiatan helajar tidak dapat diperlakukan seperti anak-anak didik biasa yang sedang duduk di bangku sekolah tradisional. Oleh sebab itu, harus dipahami bahwa, orang dewasa yang tumbuh sebagai pribadi dan memiliki kematangan konsep diri bergerak dari ketergantungan seperti yang terjadi pada masa kanak-kanak menuju ke arah kemandirian atau pengarahan diri sendiri. Kematangan psikologi orang dewasa sebagai pribadi yang mampu mengarahkan diri sendiri ini mendorong timbulnya kebutuhan psikologi yang sangat dalam yaitu keinginan dipandang dan diperlakukan orang lain sebagai pribadi yang mengarahkan dirinya sendiri, bukan diarahkan, dipaksa dan dimanipulasi oleh orang lain. Dengan begitu apabila orang dewasa menghadapi situasi yang tidak memungkinkan dirinya menjadi dirinya sendiri maka dia akan merasa dirinya tertekan dan merasa tidak senang. Karena orang dewasa bukan anak kecil, maka pendidikan bagi orang dewasa tidak dapat disamakan dengan pendidikan anak sekolah. Perlu dipahami apa pendorong hagi orang dewasa belajar, apa hambatan yang dialaininya, apa yang diharapkannya, bagaimana ia dapat belajar paling baik dan sebagainya (Lunandi, 1987).
Pemahaman terhadap perkembangan kondisi psikologi orang dewasa tentu saja mempunyai arti penting bagi para pendidik atau fasilitator dalam mnenghadapi orang dewasa sebagai siswa. Berkembangnya pemahaman kondisi psikologi orang dewasa semacam itu tumbuh dalam teori yang dikenal dengan nama andragogi. Andragogi sebagai ilmu yang memiliki dimensi yang luas dan mendalam akan teori belajar dan cara mengajar. Secara singkat teori ini memberikan dukungan dasar yang esensial bagi kegiatan pembelajaran orang dewasa. Oleh sebab itu, pendidikan atau usaha pembelajaran orang dewasa memerlukan pendekatan khusus dan harus memiliki pegangan yang kuat akan konsep teori yang didasarkan pada asumsi atau pemahaman orang dewasa sebagai siswa.
Kegiatan pendidikan baik melalui jalur sekolah ataupun luar sekolah memiliki daerah dan kegiatan yang beraneka ragam. Pendidikan orang dewasa terutama pendidikan masyarakat bersifat non formal sebagian besar dari siswa atau pesertanya adalah orang dewasa, atau paling tidak pemuda atau remaja. Oleh sebab itu, kegiatan pendidikan memerlukan pendekatan tersendiri. Dengan menggunakan teori andragogi kegiatan atau usaha pembelajaran orang dewasa dalam kerangka pembangunan atau realisasi pencapaian cita-cita pendidikan seumur hidup dapat diperoleh dengan dukungan konsep teoritik atau penggunaan teknologi yang dapat dipertanggung jawabkan.
Salah satu masalah dalam pengertian andragogi adalah adanya pandangan yang mengemukakan bahwa tujuan pendidikan itu bersifat mentransmisikan pengetahuan. Tetapi di lain pihak perubahan yang terjadi seperti inovasi dalam teknologi, mobilisasi penduduk, perubahan sistem ekonomi, dan sejenisnya begitu cepat terjadi. Dalam kondisi seperti ini, maka pengetahuan yang diperoleh seseorang ketika ia berumur 21 tahun akan menjadi usang ketika ia berumur 40 tahun. Apabila demikian halnya, maka pendidikan sebagai suatu proses transmisi pengetahuan sudah tidak sesuai dengan kebutuhan modem (Arif, 1994).
Oleh karena itu, tujuan dan kajian/tulisan ini adalah untuk mengkaji berbagai aspek yang mungkin dilakukan dalam upaya membelajarkan orang dewasa (andragogi) sebagai salah satu altematif pemecahan masalah kependidikan, sebab pendidikan sekarang ini tidak lagi dirumuskan hanya sekedar sebagai upaya untuk mentransmisikan pengetahuan, tetapi dirumuskan sebagai suatu proses pendidikan sepanjang hayat (long life education).
Sebagai pendidik, instruktur kursus dituntut memiliki empat kompetensi secara utuh, yakni kompetensi profesional, kompetensi pedagodikandragogik, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian. Mereka tentu telah memiliki kompetensi profesional yang pasti harus menguasai substansinya. Misalnya instruktur kursus komputer, pasti sudah menguasai seluk beluk tentang komputer. Seorang instruktur kursus kecantikan, juga pasti sudah menguasai kompetensi tersebut.
B. Pembatasan Masalah
Mengingat keterbatasan penulis dari segi waktu, kajian materi serta pengetahuan yang dimiliki penulis, maka penulis hanya akan mengangkat masalah tentang apakah Bagaimana karakteristik Materi pelatihan, sehingga diperlukannya suatu upaya pendekatan orang dewasa.
C. Rumusan Masalah
Setelah diketahui pembatasan masalah yang diambil, maka permasalahnnya dapat dirumuskan sebagai berikut:
Bagaimana karakteristik Materi pelatihan, sehingga diperlukannya suatu upaya pendekatan orang dewasa.
D. Tujuan
Sesuai perumusan masalah diatas, tujuan dari penulisan ini untuk mendeskripsikan Bagaimana karakteristik Materi pelatihan, sehingga diperlukannya suatu upaya pendekatan orang dewasa?





E. Manfaat
Diharapkan dari penulisan ini mempunyai manfaat :
a. Bagi penulis :
• Dapat menambah pengetahuan tentang membuat karya tulis ilmiah.
• Untuk memenuhi tugas mata kuliah Andragogi
b. Bagi pembaca :
• Dapat memberikan wawasan tentang karakteristik Materi pelatihan(kursus), sehingga diperlukannya suatu upaya pendekatan orang dewasa
F. Definisi Operasional
ANDRAGOGI adalah pendidikan orang dewasa yang menggunakan sebagian waktunya dan tanpa dipaksa ingin meningkatkan kemampuan atau pengetahuan, keterampilan dan mengubah sikap dalam rangka mengembangkan dirinya sebagai individu dan partisipasnya serta meningkatkan partisipasinya dalam mengembangkan sosial, ekonomi dan budaya secara utuh dan seimbang.
KURSUS KOMPUTER adalah suatu pelatihan mengenai komputer yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok dalam suatu lembaga












BAB II
KAJIAN TEORI
A. Teori
Pembelajaran ialah proses pemerolehan maklumat dan pengetahuan,penguasaan kemahiran dan tabiat serta pembentukan sikap dan kepercayaan. Proses pembelajaran berlaku sepanjang hayat seseorang manusia. Proses pembelajaran berlaku di mana-mana tempat dan pada sebarang masa. Dalam konteks pendidikan, guru biasanya berusaha sedaya upaya mengajar supaya pelajar dapat belajar dan menguasai isi pelajaran bagi mencapai sesuatu objektif yang ditentukan. Pembelajaran akan membawa kepada perubahan pada seseorang . Walaubagaimanapun perubahan yang disebabkan oleh kematangan seperti berjalan dan makan ataupun penyakit dan kelaparan tidaklah dianggap sebagai pembelajaran. Kamus Dewan mentakrifkan pembelajaran sebagai proses belajar untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan menjalani latihan. Menurut pandangan ahli kognitif, pembelajaran boleh ditakrifkan sebagai satu proses dalaman yang menghasilkan perubahan tingkahlaku yang agak kekal. Manakala aliran behavioris pula berpendapat bahawa pembelajaran ialah perubahan dalam tingkahlaku ,iaitu cara seseorang bertindak dalam suatu situasi. Dalam psikologi humanis pembelajaran dianggap proses yang dapat membantu seseorang mencapai sempurna kendiri dan nilai individu. Teori-Teori pembelajaran mempunyai beberapa kepentingan kepada para guru. Menurut Arif Sukardi (1987), terdapat beberapa sebab teori-teori pembelajaran ini perlu dikuasai oleh guru, antaranya ialah seperti berikut:
a). teori pembelajaran membantu guru memahami proses pembelajaran yang berlaku di dalam diri pelajar itu sendiri.
b). guru dapat memahami keadaan dan faktor yang mempengaruhi, mempercepatkan atau melambatkan proses pembelajaran seseorang.
c). guru dapat membuat ramalan yang tepat tentang hasil yang diharapkan dari proses pengajaran dan pembelajaran.
Terdapat beberapa teori yang dikemukakan mengenai pembelajaran , setiap teori mempunyai konsep atau prinsip tersendiri tentang proses belajar. Berdasarkan berbezaan sudut pandang ini maka teori pembelajaran tersebut dapat dikategorikan kepada beberapa bagian.
a. Teori Tingkahlaku
Teori ini diperkenalkan oleh aliran mazhab behavioris .Mereka berpendapat bahawa pembelajaran ialah perubahan dalam tingkahlaku , iaitu cara seseorang bertindak dalam suatu situasi. Pandangan ini memfokuskan kepada perubahan tingkahlaku yang nyata dan dapat diperhatikan .Di antara pandangan atau definisi pembelajaran mazhab behavioris yang boleh diterima umum ialah seperti yang diberikan oleh Kimble (1961) yang menyatakan pembelajaran sebagai perubahan potensi tingkahlaku yang agak tetap akibat daripada latihan pengukuhan. Perubahan pembelajaran ini berlaku melalui empat proses iaitu perhubungan , pelaziman klasik,pelaziman operan dan pembelajaran melalui pemerhatian. Di antara prinsip-prinsip teori behaviorisme yang diterapkan dalam pengajaran dan pembelajaran komputer ialah
a). Proses belajar dapat berlaku dengan baik bila pelajar ikut dengan aktif didalamnya. Keadaan ini dapat diwujudkan dengan dengan menyediakan aktiviti-aktiviti tertenti yang melibatkan pelajar secara aktif seperti perbincangan dalam kumpulan, aktiviti amali, contohnya amali membuka dan memasang komponen perkakasan komputer.
b). Bahan pelajaran disusun dalam urutan yang logik supaya pelajar dapat dengan mudah mempelajarinya dan dapat memberikan respon tertentu. Contohnya dalam menyampaikan tajuk komponen perkakasan komputer bahan-bahan bantu mengajar seperti kertas edaran atau hand out disediakan terlebih dahulu di samping penggunanaan slaid powerpoint dapat menjelaskan sesuatu konsep atau fungsi dengan jelas.Ini memudahkan pelajar memahami tajuk yang diajar.
c). Tiap-tiap respon harus diberi maklum balas secara langsung supaya pelajar dapat mengetahui apakah respon yang diberikannya telah benar. Penglibatan dan perhatian pelajar dapat dikekalkan dengan memberikan ganjaran atau rangsangan dengan tujuan untuk memotivasikan mereka bagi mengikuti pembelajaran seterusnya. Setiap respon pelajar perlu diberikan maklumbalas yang positif.
d).Setiap kali pelajar memberikan respon yang benar maka ia perlu diberi motivasi. Setiap kali pelakar berjaya melakukan sesuatu aktiviti ataupun memberikan respon yang betul atau baik maka ia perlu diberikan ganjaran untuk mengekalkan minat pelajar bagi meneruskan pembelajaran berikutnya. Contohnya dalam aktiviti kumpulan pemasangan komponen perkakasan komputer dalam kumpulan, guru boleh memberikan ganjaran seperti jumlah markah yang tinggi, kakat-kata pujian atau sebarang bentuk tindakan yang boleh memotivasikan pelajar.
Menurut (Gagne,Briggs dan Wager 1992) dalam teori pembelajaran tingkahlaku (Behavioral) , terdapat sembilan elemen yang baik untuk sesuatu pengajaran. Berdasarkan sembilan elemen ini , jika dikaitkan dengan pengajaran topik Konsep Asas Sistem Komputer beberapa kaedah dan strategi boleh diterapkan semasa proses pengajaran dijalankan di dalam kelas. Contohnya dalam pengajaran pembelajaran perkakasan komputer ,pada permulaan pengajaran seorang guru itu haruslah pandai menarik perhatian dengan menyediakan bahan bantu mengajar yang boleh menarik perhatian seperti persembahan powerpoint yang menarik terutamanya untuk menerangkan tentang tajuk mengenai asas perkasan komputer ke dalam kelas .Guru haruslah memberitahu pelajar bahawa tajuk ini sangat menarik dan penting kerana ia akan mendedahkan pelajar kepada pengetahuan asas mengenai perkakasan sistem komputer . Guru perlu memberitahu pelajar tentang objektif pelajaran dan apa yang diharapkan satelah selesai mengikuti pengajaran dan pembelajaran . Contohnya ,guru perlu menjelaskan mengapa tajuk ini amat penting untuk di pelajari dan apakah kegunaan dan kepentingannya terhadap pelajar . Selain itu , sebelum memulakan sesuatu proses pengajaran dan pembelajaran , seorang guru itu harus merangsang pelajar untuk mengingat semula isi kandungan yang telah di pelajari sebelum ini . Guru juga harus mempersembahkan bahan yang merangsangkan iaitu melalui beberapa soalan , suara guru haruslah jelas dan berintonasi , susunan idea semasa bercakap juga penting dan juga menggunakan berbagai media yang relevan contohnya carta alir, gambarajah dan juga slaid projektor. Guru juga harus menggalakkan pelajar berbincang dan menyuruh pelajar mengajar rakan-rakan mereka yang tidak faham tentang topik yang di ajar pada hari itu. Guru haruslah mengesan kemajuan pelajar dengan mengemukakan soalan atau memberi tugasan supaya pelajar dapat mengaplikasikan ilmu yang di pelajari. Sebagai contoh, guru memberi tugasan kepada pelajar bagaimana untuk mendapatkan data mengenai jenis perkakasan komputer terkini di pasaran tajuk perkakasan komputer yang telah dipelajari sebelum itu.
b. Teori Kognitif
Ahli psikologi kognitif menyatakan bahawa pembelajaran ialah satu proses dalaman dan tidak dapat diperhatikan secara langsung. Pembelajaran menyebabkan perubahan tingkahlaku seseorang terhadap sesuatu situasi yang khusus. Perubahan tingkahlaku dianggap cuma mencerminkan perubahan dalaman yang sukar untuk diperhatikan seperti pengetahuan ,perasaan ,harapan dan pemikiran. Menurut Bruner untuk mengajar sesuatu tidak perlu menunggu sehingga kanak-kanak mancapai tahap perkembangan tertentu. Aspek pentingnya ialah bahan pengajaran harus disediakan dengan baik. Dengan lain perkataan perkembangan kognitif seseorang dapat ditingkatkan dengan cara mengatur bahan yang akan dipelajari dan menyajikannya sesuai dengan tingkat perkembangannya. Penerapan teori Bruner yang terkenal dalam dunia pendidikan adalah kurikulum spiral di mana bahan pelajaran yang sama dapat diberikan mulai dari tahap rendah sehingga ke tahap menengah, disesuaikan dengan tingkat perkembangan kognitif mereka. Cara belajar yang terbaik menurut Bruner ini adalah dengan memahami konsep, makna dan hubungan melalui proses intuitif dan seterusnya menghasilkan suatu kesimpulan.
Menurut Hartley & Davies (1976), prinsip-prinsip kognif dari beberapa contoh di atas banyak diterapkan dalam dunia pendidikan khususnya dalam melaksanakan kegiatan perancangan pembelajaran. Prinsip-prinsip tersebut adalah seperti berikut
a) Pelajar akan lebih mampu mengingat dan memahami sesuatu apabila pelajaran tersebut disusun berdasarkan pola dan logik tertentu.
b) Penyusunan bahan pelajaran dari sederhana ke rumit. Pelajar harus lebih tahu tugas-tugas yang bersifat lebih sederhana.
c) Pembelajaran dengan memahami lebih baik dari pada menghafal tanpa pemahaman. Sesuatu yang baru harus sesuai dengan apa yang telah diketahui
pelajar sebelumnya.
d) Tugas guru di sini adalah menunjukkan hubungan apa yang telah diketahui sebelumnya.
e) Adanya perbezaan individu yang harus diperhatikan dan faktor ini mempengaruhi proses pembelajaran pelajar.
Kognitif berkaitan dengan mental,dan ianya berkait rapat dengan ingatan jangka panjang dan ingatan jangka pendek. Ini boleh dilihat melalui teori Pemprosesan Maklumat. Teori ini menumpukan kepada bagaimana pelajar memproses maklumat oleh pelajar . Maklumat yang baru disimpan dalam ingatan jangka pendek. Kemudian diproses sebelum disimpan ke ingatan jangka panjang. Kombinasi pengetahuan (maklumat yang diproses) dan kemahiran di ingatan jangka panjang akan membina strategi-strategi kognitif atau kemahiran yang berkaitan dengan tugas-tugas yang kompleks. Langkah langkah pengajaran mengikut teori pemprosesan maklumat disampaikan seperti berikut.
a) Perhatian pelajar
Permulaan pengajaran dengan memberikan set induksi yang dapat menarik perhatian pelajar kepada guru dan pengajaran. Contohnya dalam pengajaran tajuk perkakasan komputer guru boleh bersoaljawab dengan pelajar dan menunjukkan beberapa contoh perkakasan kompouter ke dalam kelas.
b) Membawa ingatan pelajar pada tajuk yang berkaitan. Perbincangan tajuk-tajuk lepas yang sudah dipelajari dan dikaitkan dengan topik yang kan diajar.
c) Penekanan terhadap isi pelajaran yang penting ( utama). Pengajaran pembelajaran sesuatu tajuk disampaikan dengan penggunaan bahan bantu mengajar yang bertepatan dengan tajuk yang akan disampaikan. Contohnya dalam pengajaran tajuk perkakasan komputer beberapa handout mengenainya diedarkan kepada pelajar sebagai banah panduan dan rujukan untuk mengikuti pengajaran guru. Di samping penyediaan slaid powerpoint yang baik dan dapat menjelaskan isi pelajaran yang disampaikan.

d). Persembahkan maklumat dengan teratur dengan menggunakan bahan bantu mengajar yang bersesuaian. Contohnya seperti perisian kursus yang berkaitan dengan tajuk perkakasan computer.
e). Tunjukkan pelajar bagaimana mengkategorikan maklumat yang diterima. Guru membantu dan memberikan bimbingan kepada pelajar untuk melaksanakan memahami dan pembelajaran.
f). Beri peluang kepada pelajar untuk mengembangkan maklumat yang baru diterima.
g). Pengulangan Contoh ialah mengingatkan pelajar beberapa isi penting yang dipelajari (ingatan janga pendek) dan menyediakan beberapa aktiviti atau latihan yang berkaitan dengan pelajaran lepas ( ingatan jangka panjang.
c. Teori Konstruktivisime
Konstruktivisime merupakan proses pembelajaran yang menerangkan bagaimana pengetahuan disusun dalam minda manusia. Unsur-unsur konstruktivisme telah lama dipraktikkan dalam kaedah pengajaran dan pembelajaran di peringkat sekolah, maktab dan universiti tetapi tidak begitu ketara dan tidak ditekankan. Mengikut kefahaman konstruktivisme, ilmu pengetahuan tidak boleh dipindahkan daripada guru kepada pelajar dalam bentuk yang serba sempurna. Pelajar perlu bina sesuatu pengetahuan itu mengikut pengalaman masing-masing. Pembelajaran adalah hasil daripada usaha pelajar itu sendiri dan guru tidak boleh belajar untuk pelajar. Blok binaan asas bagi ilmu pengetahuan ialah satu skema iaiatu aktiviti mental yang digunakan oleh pelajar sebagai bahan mentah bagi proses renungan dan pengabstrakan. Fikiran pelajar tidak akan menghadapi realiti yang wujud secara terasing dalam persekitaran. Realiti yang diketahui pelajar adalah realiti yang dibina sendiri. Pelajar sebenarnya telah mempunyai satu set idea dan pengalaman yang membentuk struktur kognitif terhadap persekitaran mereka.Untuk membantu pelajar membina konsep atau pengetahuan baru, guru harus mengambil kira struktur kognitif yang sedia ada pada mereka. Apabila maklumat baru telah disesuaikan dan diserap untuk dijadikan sebahagian daripada pegangan kuat mereka, barulah kerangka baru tentang sesuatu bentuk ilmu pengetahuan dapat dibina. .
Beberapa orang ahli konstruktivisme yang terkemuka berpendapat bahawa pembelajaran yang bermakna itu bermula dengan pengetahuan atau pengalaman sedia ada pelajar. Rutherford dan Ahlgren berpendapat bahawa pelajar mempunyai idea mereka sendiri hampir dalam semua perkara, di mana ada yang betul dan ada yang salah. Jika kefahaman dan salah konsep ini diabaikan atau tidak ditangani dengan baik, kefahaman atau kepercayaan asal mereka itu akan tetap kekal walaupun dalam peperiksaan mereka mungkin memberi jawapan seperti yang dikehendaki oleh guru. John Dewey menguatkan lagi teori konstruktivisme ini dengan mengatakan bahawa pendidik yang cekap harus melaksanakan pengajaran dan pembelajaran sebagai proses menyusun atau membina pengalaman secara berterusan. Beliau juga menekankan kepentingan penyertaan pelajar di dalam setiap aktiviti pengajaran dan pembelajaran. Dari persepektif epistemologi yang disarankan dalam konstruktivisme fungsi guru akan berubah. Perubahan akan berlaku dalam teknik pengajaran dan pembelajaran, penilaian, penyelidikan dan cara melaksanakan kurikulum. Sebagai contoh, perspektif ini akan mengubah kaedah pengajaran dan pembelajaran yang menumpu kepada kejayaan pelajar meniru dengan tepat apa saja yang disampaikan oleh guru kepada kaedah pengajaran dan pembelajaran yang menumpu kepada kejayaan pelajar membina skema pengkonsepan berdasarkan kepada pengalaman yang aktif.
Dalam teori konstruktivisme, pelajar tidak lagi dianggap belajar daripada apa yang diberikan guru atau sistem pengajaran tetapi secara aktif membina realiti mereka sendiri dan pada masa yang sama mengubah suai realiti tersebut. Ini adalah sesuai dengan kaedah pengajaran dan pembelajaran berasaskan komputeri. Dalam melaksanakan pengajaran perkakasan komputer pelajar aktif dalam membina realiti mereka sendiri. Segala pengetahuan dibina oleh pelajar dalam modul tidak disokong dari pengetahuan luar. Dick (1997) menyatakan bahawa konstruktivisme hanya mencadangkan kaedah dalam mana persekitaran pembelajaran boleh disusunatur dan diurus supaya dapat membekalkan pelajar dengan konteks terbaik untuk belajar. Pembelajaran akan melibatkan pelajar yang aktif dengan mencari pengetahuan dan melibatkan kerja-kerja amali. Teori ini juga beranggapan bahawa pelajar mampu untuk membuat penyelidikan, menganalisis dan mempersembahkan maklumat.
c. Teori Andragogi
Teori andragogi oleh Kowles adalah suatu percubaan untuk mengembangkan satu teori yang khas tentang pembelajaran orang dewasa. Knowles menegaskan orang dewasa adalah terarah diri dan dijangka bertanggungjawab atas keputusannya. Program pembelajaran orang dewasa seharusnya menampung aspek asas ini. Andragogi membuat andaian-andaian berikut tentang corak pembelajaran :
a) Orang dewasa perlu mengetahui sebab ia dikehendaki mempelajari sesuatu.
b) Orang dewasa perlu belajar secara eksperimen.
c) Orang dewasa menganggap pembelajaran sebagai penyelesaian masalah.
d) Pembelajaran orang dewasa paling berkesan jika topik pelajarannya mempunyai nilai segera.
Secara praktiknya, andragogi bermakna instruksi untuk orang dewasa perlu berfokuskan lebih kepada proses daripada isi kandungan yang diajar. Strategi-strategi seperti kajian kes, main peranan, simulasi, dan penilaian kendiri adalah paling berguna. Pengajar memainkan peranan sebagai fasilitator atau kakitangan resos dan kurang sebagai pensyarah atau penilai. Andragogi diaplikasikan kepada sebarang bentuk pembelajaran orang dewasa dan telah digunakan dengan meluasnya dalam mencorak lahan organisasi Knowles memberi satu contoh aplikasi prinsip-prinsip andragogi dalam desain latihan komputer peribadi.
a) Perlunya menjelaskan sebab sesuatu diajar (misalannya, arahan tertentu, fungsi, operasi.
b) Instruksi perlu berorientasikan tugasan dan bukan hafalan -aktiviti pembelajaran harus dalam konteks di mana tugas- tugas dilakukan.
c) Instruksi perlu mengambil kira pelbagai latar belakang pelajar; bahan dan aktiviti pembelajaran hendaklah disesuaikan dengan jenis/tahap pengalaman penggunaan komputer yang berbeza.
Oleh kerana orang dewasa adalah terarah diri, instruksi haruslah membenarkan pelajar dewasa melakukan penemuan sendiri, dan memberi bimbingan dan bantuan jika kesilapan berlaku. Marzano dan Arredondo mengutarakan teknik pemprosesan mendalam (Deep Processing) yang menegaskan komponen-komponen pemikiran iaitu imej, sensasi, emosi dan linguistik. Untuk mengingati sesuatu perkara dengan baik, keempat-empat komponen dibangkitkan.
Prinsip-prinsip Andragogi adalah seperti beikut.
a) Orang dewasa perlu dilibatkan dalam perancangan dan penilaian instruksinya.
b) Pengalaman (termasuk kesilapan) menjadi asas untuk aktiviti pembelajaran.
c) Orang dewasa paling berminat mempelajari subjek yang mempunyai hubungan yang segera dengan pekerjaan atau kehidupan peribadinya.
d) Pembelajaran orang dewasa adalah berpusatkan masalah dan bukan berorientasi isi kandungan






BAB III
METODELOGI PENULISAN
1. Sumber Data
Beberapa teori yang didapat dalam membahas tentang global warming ini, penulis mengambil beberapa sumber data yang dapat dijadikan pembahasan diantaranya berasal dari alamat website yang ada di internet, beberapa blog yang ada di internet serta beberapa pengertian yang ada diberanda google.
Selain itu juga data dibuat berdasarkan pengembangan yang dilakukan penulis dalam membahas pengetahuan tentang kursus computer yang menggunakan metode andragogi.
2. Pendekatan
Dalam mencari bahan untuk membuat pembahasan, kursus computer yang menggunakan metode andragogi.
penulis melakukan pendekatan melalui penelusuran beberapa alamat website yang terdapat di beranda google, beberapa blog yang bertema kan kursus komputer, serta menyaring hasil informasi yang didapat dengan cara meringkas materi yang sesuai dengan judul dan tema yang akan dibahas.
3. Teknik Penulisan
Dalam menulis hasil pembahasan dan materi yang tersedia, penulis melakukan beberapa teknik, diantaranya :
a) Pengamatan terhadap informasi yang didapat.
b) Meringkas materi yang ada.
c) Melakukan tahap-tahap penulisan
d) Menyelesaikan penulisan dengan penutup.



BAB IV
PEMBAHASAN

• Karakteristik pelatihan/kursus komputer :
Kursus atau pelatihan komputer adalah suatu kegiatan memperoleh ketrampilan atau pengetahuan untuk mengoperasikan seperangkat komputer yang terdiri dari : CPU, Monitor,Keyboard, Mouse dan Printer.
• Karakteristik Instruktur kursus komputer untuk orang dewasa
Instruktur kursus komputer harus memiliki kemampuan :
 Rasa Percaya diri untuk melatih orang dewasa.
 Melakukan proses pembelajaran yang singkat.
 Melakukan pengaturan warna monitor dan tampilan huruf dengan ukuran yang besar.
 Mengajar, mengulangi/menguji dan mengulangi pelajaran dengan frekwensi lebih sering atau berulang.
 Memastikan orang dewasa mengerti bahwa dengan menguasai operator komputer dapat meningkatkan kinerja/kemampuan pekerjaan administrasi.
 Memastikan pengaturan/setting program komputer adalah cocok untuk orang dewasa seperti gerakan mouse yang lambat dan jenis mouse yang nyaman di genggam.
• Karakteristik belajar/kursus komputer oleh orang dewasa
Orang dewasa dalam mempelajari komputer memiliki karakteristik :
 Selalu mengulang, gerakan/langkah mengoperasikan komputer lambat.
 Ketika mengenalkan istilah baru, gunakan istilah yang sangat familiar atau dengan analogi yang sederhana, contohnya seperti “icon” dengan kata “gambar”.
 Menggunakan materi belajar seperti buku dengan huruf yang besar.
 Sabar.
Berdasarkan karakteristik tersebut maka sangat dibutuhkan instruktur komputer yang selain memiliki kompetensi sebgai instruktur juga harus memiliki kemampuan membimbing orang dewasa untuk mengatasi rasa “anxiety” atau suatu sifat emosional yang takut / phobia terhadap situasi dan pengalaman khususnya dengan unit komputer.
Sifat ini adalah umum terjadi ketika seseorang dihadapkan pada ketrampilan atau sesuatu hal yang baru. Sifat ketakutan tersebut akan memperlambat proses belajar. Orang dewasa dalam menggunakan komputer lebih sering ketakutan pada sesuatu yang tidak diduga sebelumnya, ketidaktahuan yang umum dan ancaman komputer mati/tidak bisa bekerja normal. Untuk memulai kursus komputer orang dewasa, maka dapat menggunakan teknik :
 Menggunakan humor untuk membina hubungan emosional yang akrab.
Humor adalah salah satu cara terbaik untuk mengurangi rasa gugup/ketakutan terhadap komputer. Suasana yang jenaka dalam memulai belajar komputer antara instruktur dan siswa kursus dapat menolong mengurangi rasa ketakutan terhadap komputer.
 Memulai pelajaran dengan konsep dasar Instruktur dalam memulai pembelajaran sebaiknya dimulai dengan sesuatu yang sangat dasar mengenai teknologi komputer dan hindari menjelaskan konsep komputer yang kompleks sebelum menjelaskan dasar-dasar mengoperasikan komputer. Para Peserta kursus komputer juga memiliki berbagai macam tingkat ketrampilan, maka instruktur jangan berasumsi bahwa semua peserta kursus memiliki ketrampilan dasar komputer.
 Menggunakan istilah komputer yang memang perlu diajarkan
Belajar untuk menggunakan komputer agak susah maka harus diselingi oleh instruktur mengucapkan istilah dalam dialek bahasa asing / inggris. Instruktur sebaiknya menghindari penggunaan istilah teknis komputer. Untuk orang dewasa, istilah komputer dianggap sangat penting sama seperti usaha mereka belajar menggunakan komputer, maka instruktur dapat menghindari istilah teknis seperti motherboard, Random Acces Memrory (RAM), PCI dan sejenisnya. Jika Instruktur merasa bahwa istilah komputer itu harus diketahui oleh peserta kursus, maka untuk menjelaskan istilah komputer terebut maka harus dijelaskan dengan sangat jelas.
 Memastikan semua pelajaran teori ada prakteknya dengan jumlah jam yang cukup. Instruktur dapat menolong peserta kursus menghilangkan ketakukan terhadap komputer dengan cara mengakrabkan siswa kursus dengan komputer dan membuat mereka sebagai peserta yang aktif dalam praktek latihan. Selain itu Instruktur dapat membuat catatan ringkas kemudian ditempel di dinding sekitar tempat duduk siswa kursus, hal ini sangat membantu mengingat kembali instruksi yang telah diajarkan oleh instruktur komputer.

Pendidik orang dewasa mempunyai fungsi antara lain:
1. Menilai kebutuhan belajar individu, lembaga dan masyarakat untuk pendidikan orang dewasa yang sesuai dengan lingkungan organisasinya (fungsi diagnostik).
2. Menetapkan dan mengelola struktur organisasi untuk pengembangan dan pelaksanaan yang efektif dari suatu program pendidikan orang dewasa (fungsi organisasi).
3. Merumuskan tujuan yang sesuai dengan kebutuhan belajar yang telah ditetapkan, dan merencanakan suatu program kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut (fungsi perencanaan).
4. Menciptakan dan mengawasi prosedur yang diperuntukan bagi pelaksanaan suatu program secara efektif, termasuk memilih dan melatih ketua-ketua kelompok belajar, tutor, mengatur fasilitas dan proses administrasi, seleksi dan penerimaan pebelajar, dan pembiayaan(fungsi administrasi).
5. Menilai efektivitas program pendidikan yang dilaksanakan (fungsi evaluasi). Teknik Dan Metode Pembelajaran Orang Dewasa Penjabaran rancangan belajar ke dalam urutan kegiatan belajar memerlukan adanya pengambilan keputusan mengenai teknik dan bahan belajar apa yang paling bermanfaat digunakan untuk mencapai tujuan pembelajarn. Dan selanjutnya menentukan strategi pembelajaran dengan mengikutsertakan peserta. Posisi pelatih dalam proses ini hanyalah sebagai pemberi saran dan sebagai narasumber.
Ada beberapa teknik atau metode yang dapat digunakan untuk membantu orang dewasa belajar, antara lain :
1. Presentasi. Teknik ini meliputi antara lain: ceramah, debat, dialog, wawancara, panel, demonstrasi, film, slide, pameran, darmawisata, dan membaca.
2. Teknik Partisipasi peserta. Teknik ini meliputi antara lain: tanyajawab, permainan peran, kelompok pendengar panel reaksi, dn panel yang diperluas.
3. Teknik Diskusi. Teknik ini terdidi atas diskusi terpimpin, diskusi yang bersumberkan dari buku, diskusi pemecahan masalah, dan diskusi kasus.
4. Teknik Simulasi. Teknik ini terdiri atas: permainan peran, proses insiden kritis, metode kasus, dan permainan.
Penulis mengangkat permasalahan peningkatan daya serap peserta pendidikan/pelatihan kursus dengan pendekatan berbasis andragogi yang merupakan standar pembelajaran yang ideal sebab sebagian besar peserta kursus ( 90 %) adalah orang dewasa atau telah menamatkan pendidikan menengah baik formal maupun non formal, sehingga diperlukan upaya pemahaman teknik mengajar andragogi oleh instruktur di LPK. Bahari Informatika Komputer. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu menjadikan Standar Operasional Prosedur dalam pembelajaran kursus computer. Penulis mengamati selama proses pembelajaran kursus komputer yang dilaksanakan pada LPK. BIK menunjukkan bahwa kemampuan daya serap materi sangat tergantung dari kemampuan dan improvisasi instruktur komputer memberikan materi. Penulis mengumpulkan data-data mengenai latarbelakang peserta kursus berdasarkan data primer yang ada di LPK. Bahari Informatika Komputer. Data-data tersebut kemudian dianalisis dengan teri-teori yang relevan dan dicari solusi yang tepat mengenai proses pembelajaran di Lembaga Kursus.














BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan di LPK. Bahari Informatika Komputer dan telaah pustaka maka dapat penulis simpulkan bahwa pembelajaran orang dewasa untuk belajar komputer memiliki karkateristik tertentu sehingga perlakuan terhadap mereka juga harus khusus terutama dengan metode andragogy. Dalam studi ini, peserta kursus dewasa harus memperoleh manfaat dari kegiatan pembelajaran berupa:
1. Dapat melakukan pekerjaan administrasi perkantoran
2. Dapat membuat laporan keuangan (pengolahan angka)
3. Dapat membuat desain undangan
4. Dapat membuat presentasi
Berikut ini adalah rekomendasi yang penulis sarankan untuk instruktur dalam memberikan pelatihan/kursus komputer untuk orang dewasa. Metode Uraian Sabar dan perulangan Dalam proses pembelajaran, diberikan lebih dari satu penjelasan dan contoh untuk orang dewasa. Bahasa teknis atau Istilah teknis komputer Jangan menggunakan istilah teknis, contohnya kata “icon” diganti dengan “gambar” Materi Kursus Materi kursus / latihan harus dijelaskan secara bertahap Praktek latihan Pastikan bahwa peserta kursus dewasa memiliki waktu latihan yang cukup Instruksi teknis latihan Ajarkan antara 30 sampai 60 menit utk tiap instruksi Aktif tanya-jawab Pastikan memberikan tanya-jawab kepada peserta. Materi/kurikulum yang fleksibel Gunakan materi/kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan praktek/latihan orang dewasa. Bicara yang lambat dan jelas Gunakan nada bicara yang lambat dan lembut serta jelas. Suasana yang nyaman Jelaskan bahwa dengan kursus komputer akan memberikan. Tingkat pengetahuan Kelompokkan peserta kursus berdasarkan pengetahuannya, mulai dari Dasar, menengah dan Lanjut
Ajarkan satu topik per pertemuan Ajarkan satu konsep / topik latihan per pertemuan.



B. Saran
Diharapkan dengan adanya tulisan ini pembaca bisa mengeti bagaimana meninigkatkan suatu mutu pendidikan kita dan bisa memperbaikinya. Penyusun menyadari kekurangan sempurnanya tulisan ini, itu semua karena kurangnya ilmu pengetahuan yang penyusun miliki. Oleh karena itu diharapkan kritik serta saran yang bersifat memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semuanya terutama bagi penyusun sendiri

0 komentar: