1. Tujuan 
Untuk mengetahui suatu bahan logam dan ketahanan terhadap pembebanan serta kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam penggunaan di lapangan teknik.
2. Alat dan Bahan 
a. Alat 
 Mesin uji kekerasan universal
 Indentor kerucut intan
 Beban pemberat atau beban puncak
 Mistar sorong
 Kikir kasa dan kikir halus
b. Bahan 
 Mild steel
 Ukuran 20 x 20 x 40 mm
3. Langkah kerja 
• Potong besi dengan ukuran 20 x20 x 40 mm 
• Bersihkan bekas pemotongan menggunakan kikir
• Ujilah bahan mentah dengan kerucut intan
• Panggang besi menggunakan open arang
• Angkat besi kemudian celupkan dengan pendinginan air
• Besi selanjutnya dicelupkan dengan pendinginan oli
• Ujilah bahan dikeraskan dan didinginkan dengan air secara 4x
• Ujilah bahan dikeraskan dan didinginkan dengan oli secara 2x 
• Uji kembali besi yang telah dikeraskan
• Buat laporan hasil pengujian
• Buatlah tujuan kerja, gambar kerja, dan keselamatan kerja
• Analisalah data
• Kesimpulan 
4. Gambar Kerja
        40mm                                                  20mm
5. Keselamatan Kerja
 Pasang indentor dengan baik dan benar
 Pasnag pengaman identor dengan baik, kuat, dan benar
 Jangan melepaskan bahan baku atau beda kerja pada saat mesin penguji bekerja
 Jangan menggerakkan meja identor saat bahan puncak sedang bekerja
 Jangan bermain – main atau bergurau saat bekerja
6. Hasil Pengujian
a. Bahan mentah :
1 = -4 HRC
2 =  1 HRC
3 = -4 HRC
4 =  1 HRC
b. Bahan  didinginkan dan dikeraskan dengan air
  1 =  1   HRC
  2 = -12 HRC
  3 = -14 HRC
  4 = -111 HRC
c. bahan dikeraskan dan didinginkan dengan oli
  1 = 10 HRC
  2 = -6 HRC
  3 = 10 HRC
  4 = -6 HRC
7. Analisa Data
a. Bahan Mentah
 HRC = 100 – P
       P = H1-H2
 HRC1   = 100-P
  =100-104
  = -4 HRC
 HRC2   =100-P
  =100-99
  = 1 HRC
 HRCT   = HRC1+HRC2
           2
 HRCT   =-4+1
     2
  =-3
      2
  =-1.5
b. Bahan dikeraskan dan didinginkan dengan air
 HRC=100-P
 P     =H1-H2
        =99
 HRC1=100-P
           =100-99
           =1 HRC
 HRC2=100-P
           =100-112
           =-12 HRC
 HRC3=100-P
           =100-114
           =-14 HRC
 HRC4=100-P
           =100-211
           =-111 HRC
HRCT=HRC1+HRC2+HRC3+HRC4
          4
HRCT=1+(-12)+(-14)+(-111)
     4
          =-136
                4
          =-34
c. Bahan dikeraskan dan didinginkan dengan oli
 HRC=100-P
 P=H1-H2
   =104-14
   =90
 HRC1=100-P
           =100-90
           =10 HRC
HRC2=100-P
          =100-106
          =-6 HRC  
HRCT=HRC1+HRC2
           2
HRCT=10+(-6)
                  2
           =4
             2
          =2 HR
8. Kesimpulan
Sebelum dikeraskan bahan mentah =-1.5 hrc, setelah dikeraskan dan didinginkan denagn air tingkat kekerasan =-34, kemudian setelah dikraskan dan didinginkan dengan oli tingkat kekerasan =2, dengan demikian bahan ini cocok untuk digunakan pengujian karena struktur baja setelah dipanaskan 9000 berubah menjadi ostenite dan setelah didinginkan berubah kembali menjadi mastenite.
Yaitu karena struktur zat arang telah terikat kedalam besi atau baja yang telah dikeraskan dengan demikian berarti bahan mentah akan mengalami perubahan baik perubahan struktur maupun ikatan zat kimia yang ada pada kandungan Fe.
9. Penutup
Diakhir bab penutup ini kami mengucapkan banyak terimakasih semoga makalah ini bermanfaat bagi kiata semua.
Selasa, 31 Mei 2011
LAPORAN PENGUJIAN KEKERASAN SISTEM ROCKWEEL
Diposting oleh ahmadselamet_0922396 di 21.13
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

 
 Postingan
Postingan
 
 
0 komentar:
Posting Komentar